Tsunami di Banten dan Lampung
Kisah Marzuki Selamat dari Tsunami: 3 Kali Dikejar Ombak, Terlempar ke Sawah hingga Naik Pohon
Tsunami yang melanda kawasan Lampung mengakibatkan 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Bencana tsunami melanda Selat Sunda yang meliputi kawasan Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Marzuki, warga Desa Way Muli, Kabupaten Lampung Selatan, sedang mencari cumi di tengah laut ketika melihat Gunung Anak Krakatau meletus.
Ia mengatakan letusannya tak seperti biasanya.
"Seperti melihat kembang api, bunyinya keras, seperti petasan, thas, thas, thas, ... lalu keluar asap putih."
"Sekitar setengah jam kemudian saya ditarik oleh ombak, saya mencoba menepi," kata Marzuki, dilansir BBC, Selasa (25/12/2018).
Way Muli merupakan satu daerah terparah di Lampung selatan yang dilanda tsunami akibat runtuhan vulkanis Anak Krakatau.
Marzuki mengatakan dirinya dibawa ombak selama beberapa saat hingga merasa dirinya terpental.
"Saya terlempar ke sawah. Saya bangun dan teriak 'tsunami, tsunami' ke warga," katanya.
• Lokasi Ditemukannya Jenazah Istri Ifan Dylan Sahara, Ada Ratusan Korban Tsunami, Berikut Kondisinya
• Kisah Cinta Ifan Seventeen dan Dylan Sahara, Disatukan dan Dipisahkan di Tepi Pantai
Dari sawah ini, ia lari sekuat tenaga menyelamatkan diri.
Pada saat ia lari, datang gelombang kedua.
Ia melihat tembok dan memanjatnya. Turun dari tembok, ia kembali berlari menjauh dari pantai.
Datang gelombang ketiga. Ia naik ke pohon.
"Saya beristigfar (meminta ampun kepada Tuhan). Saya menangis, saya ingat orangtua," katanya.
Karena ingat orangtua, ia memutuskan untuk turun dari pohon dan pergi ke rumah orangtuanya. Di sana, situasinya berantakan.
"Saya tak menemukan mereka. Saya hanya bisa berharap mereka sudah mengungsi ke tempat aman," katanya.

Marzuki, warga Lampung Selatan yang selamat dari terjangan tsunami yang melanda Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Marzuki selamat setelah beberapa kali coba menyelamatkan diri. (BBC News Indonesia/ Ahmad Ridho)
• Jasad Istri Ifan Seventeen Ditemukan, Ini Daftar Keluarga Band Seventeen yang Meninggal Dunia
• Viral Foto Brimob Gendong Bocah 5 Tahun Korban Tsunami yang 12 Jam Terperangkap Reruntuhan Bangunan
Melihat orangtuanya tak ada di rumah, ia memutuskan untuk mengecek rumahnya untuk mencari tahu keadaan istri dan anaknya.
Berdasarkan pemantauan wartawan di Lampung Ahmad Ridho, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, ratusan rumah yang berada pinggir pantai hancur, rata dengan tanah, sedangkan rumah yang berhadapan bibir pantai, sebagian rusak parah.
Rumah Marzuki termasuk rumah yang rata dengan tanah tersapu gelombang.
"Saya lari menuju rumah. Ternyata rumah sudah rata dengan tanah. Saya tanya ke tetangga di mana istri dan anak saya," kata Marzuki.

Gambar pantauan udara pasca tsunami Selat Sunda (Rilis Tribun Wow)
Tetangga mengatakan mungkin istri dan anaknya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Ia pun menuju tempat yang dipakai warga untuk menyelamatkan diri. Di sini, sudah ada ribuan orang.
Di antara ribuan warga, ia melihat anak dan istrinya.
"Saya sangat bersykur, Allah telah menyelamatkan istri dan anak saya," katanya.
Ia mengatakan tak masalah harta bendanya hancur, yang penting istri dan anaknya selamat.
Orang tuanya juga selamat meski sempat tertimpa reruntuhan tembok rumah.
Orangtuanya menjalani perawatan, namun sekarang sudah diperbolehkan untuk pulang.
• Update Korban Tsunami Banten dan Lampung Selatan, 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-luka, 128 Hilang
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan di Provinsi Lampung, daerah yang terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.
Di Lampung Selatan, daerah yang terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.
Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak.
Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 23 hingga 29 Desember. (BBC)