Tsunami di Banten dan Lampung
Bantu Korban Tsunami, Pemprov Jabar Kerahkan Tenaga BPBD, Relawan dan Logistik ke Banten & Lampung
Pemerintah Provinsi Jawa Barat kirimkan bantuan kepada para korban terjangan gelombang tsunami di Banten dan Lampung.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Bobby Wiratama
Dari musibah yang terjadi di Banten dan Lampung, banyak bantuan yang datang untuk disalurkan pada korban, salah satunya dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Seperti yang dikutip pada Kompas.com, Kemensos memberikan bantuan berupa enam dapur umum dan layanan dukungan psikososial (LDP) yang dibangun di Banten dan Lampung.
Bantuan dapur tersebut tepatnya berlokasi di lapangan futsal kantor Kecamatan Labuan, Cinangka di depan kantor Koramil, kantor Kecamatan Ciangsana, sekitar hotel Wiracarita, kantor Kecamatan Sumur, dan Tanjung Lesung.
• Deretan Kisah Korban Selamat Tsunami di Banten, dari Panjat Pohon hingga Balita di Runtuhan Resort
Menteri Agus Gumiwang menyampaikan bahwa di setiap titik ada tiga layanan dari Kemensos.
"Di setiap titik ada tiga layanan Kemensos, yaitu dapur umum, LDP, dan tenda darurat untuk pengungsi," ujarnya.
Dari bantuan dapur umum itu kemudian akan mendistribusikan 400 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 paket makanan khusus anak-anak, 2.500 bungkus mie instan, cadangan beras pemerintah sebanyak 100 ton, dan jenis kebutuhan lainnya.
Pengelolaan dapur umum akan dilakukan oleh tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Sosial setempat.
Selain dapur umum, LDP di Banten berlokasi di lapangan futsal kantor kecamatan Labuan.
"Tim LDP akan bertugas melakukan assessment pada korban bencana yang ada di tenda-tenda pengungsian," imbuh Agus.
Sementara untuk bantuan dapur di Lampung, Kemensos membuka masing-masing dua dapur umum dan LDP.
Kedua bantuan dapur umum dan LDP berada di kantor Kominfo dan gubernur.
Agus menambahkan, bahwa jumlah pengungsi di pelataran gedung parkir Kominfo Lampung telah mencapai 5.000 orang. "Lansia, anak-anak, ibu hamil, penyandang disabilitas, ibu dengan bayi atau balita menjadi prioritas penanganan karena mereka merupakan kelompok rentan," tandasnya.
(TribunWow.com/ Atri Wahyu Mukti)