Tsunami di Banten dan Lampung
Video Detik-Detik Tsunami yang Landa Banten dan Lampung
Inilah video detik-detik tsunami yang guncang wilayah Banten dan Lampung pada hari Minggu (22/12/2018).
Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Kepala BPBD Banten Kusmayadi menyatakan hingga kini pihaknya mencatat 29 korban tewas akibat tsunami Pantai Anyer, Kabupaten Pandeglang.
Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan sebelumnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebut sebagai gelombang tinggi.
Petugas masih terus berusaha melakukan evakuasi korban tsunami Pantai Anyer.
Petugas masih mendatangi sejumlah desa di kawasan Pantai Pandeglang, mulai dari Tanjung Lesung sampai Sumur di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Foto setelah bencana tsunami di Banten dan Lampung (22/12/2018) (Instagram.com/sekolahrelawan)
• Setelah Tsunami, Pertamina Pastikan Fasilitas BBM dan LPG di Banten dalam Kondisi Aman
• Tsunami di Banten, Jalan Raya Serang-Pandeglang Terputus
Hingga berita ini diturunkan, Minggu (23/12/2018) pukul 05.57, evakuasi korban tsunami Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan masih terus dilakukan.
Dalam evakuasi yang dilakukan di perairan Tanjung Lesung dan Sumur, petugas BPBD Banten menangani lima korban tewas.
Menurut Kusmayadi, pihaknya masih kesulitan menjangkau lokasi yang paling parah dilanda tsunami.
Akses ke sejumlah titik di kawasan pantai itu masih sulit ditembus karena tertutup sampah dan puing-puing bangunan.
• Bukan Gempa Bumi, Humas BNPB Jelaskan Penyebab Tsunami di Banten dan Lampung
LIHAT VIDEONYA DI BAWAH INI:
Data Korban Meninggal Dunia
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho baru saja mengupdate data korban bencana alam Tsunami di Banten dan Lampung.
Hingga pada Minggu (23/12/2018) pukul 10.00 WIB, 62 orang tercatat meninggal dunia, 584 orang menderita luka-luka, serta 20 orang dinyatakan hilang.
Hal itu disampaikan Sutopo melalui akun Twitter resminya @Sutopo_PN pada Minggu.
Selain kerugian tersebut, tercatat ratusan rumah dan bangunan rusak berat.
Hingga saat ini, tim gabungan terus melakukan evakuasi korban disertai bantuan alat berat.
Sebelumnya, Sutopo menjelaskan tsunami itu disebabkan oleh adanya kombinasi dua fenomena alam, yakni bencana longsor dari pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang.