Update Kasus Penyerangan Satpam oleh Anjing Pitbull, Begini Pernyataan dari Kepolisian

TRIBUNWOW.COM - Kasus penyerangan Satpam yang dilakukan oleh anjing pitbull pada Rabu (12/12/2018) berakhir dengan damai.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Metro Pagi Prime Time yang diunggah lewat Metrotvnews.com, kasus penyerangan oleh anjing pitbull terhadap seorang satpam bernama Herman dihentikan lantaran telah terjadi perdamaian antara korban dengan pemilik anjing.

Tidak adanya laporan oleh korban ke kepolisian membuat kasus tersebut tidak dilanjutkan dan pihak kepolisian sepakat untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Diberitakan bahwa pemilik anjing yang berinisial 'A' berjanji akan menanggung seluruh pengobatan korban akibat gigitan anjingnya.

"Pemiliknya pun kita amankan, namun daripada pihak korban tidak mau membuat laporan ke polisi," ucap Iptu Nasrandy selaku Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar dalam tanyangan Metro Pagi Prime Time.

"Jadi akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan oleh perangkat RT RW oleh Babinkamtibnas pada saat itu juga."

"Dimana pemilik anjing yang berinisial 'A' tersebut bersedia untuk mengganti semua kerugian materil, dengan cara membiayai semua keperluan selama dirumah sakit sampai dengan pasca dari rumah sakit," lanjut IPTU Nasrandy.

• Sebelum Viral karena Menyerang Satpam, Anjing Pitbull Sempat Serang Anjing Liar di Depan Pemiliknya

Dilansir TribunWow.com dari Facebook Animal Storeis Indonesia, penyerangan itu bermula saat pemilik pitbull membawa jalan-jalan anjingnya tersebut untuk berkeliling komplek perumahan, Rabu (12/12/2018) malam.

Namun, pitbull itu tak menggunakan tali pengaman anjing (leash) sehingga satpam komplek menegur karena bisa membahayakan.

Tak terima dirinya ditegur, pemilik pitbull ini pun memerintahkan anjingnya untuk menyerang si satpam.

Satpam pun tak kuasa dengan kekuatan pitbull, ia tergeletak saat pitbull itu menyerangnya.

Polisi yang mendengar informasi tersebut segera ke lokasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Tarakan.

Saat ini anjing pitbul telah diserahkan ke petugas Kelautan, Perikanan dan Ketahan Pangan (KPKP) untuk dikarantinakan.

(TribunWow.com/ Atri Wahyu Mukti)