Pilpres 2019
Soal Pidato 'Indonesia Punah', Fahri Hamzah: Prabowo Harus Mengurai Solusi secara Lebih Nyata
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah angkat suara soal pidato yang diucapkan calon presiden (capres) Prabowo Subianto soal Indonesia Punah.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Sudah banyak elit dan para intelektual bicara tentang ini.
Sekali lagi, suara pak @prabowo di Indonesia sangat relevan dan sangat mewakili suatu kecemasan.
Beliau adalah anak begawan ekonomi Prof. Sumitro Djoyohadikusumo dan keluarga yang sangat “melek” dengan ekonomi suatu negara," tambahnya.
• Jawaban Prabowo Subianto saat Ditantang Menjadi Imam Salat: Untuk Apa Saya Pura-pura
Namun, tidak sepenuhnya Fahri Hamzah menyetujui pernytaan Prabowo itu, karena sebagai calon presiden Prabowo juga harus menguraikan solusi atas ketimpangan itu.
"Sebagai calon presiden, @prabowo memang harus mengurai solusinya secara lebih nyata.
Pidato itu adalah gugatan sekaligus proposal agar apa yang dicemaskan justru dapat kita atasi.
Kepemimpinan adalah jawaban dan bisakah Prabowo meyakinkan rakyat? Selamat berjuang!," tambah Fahri Hamzah.
Sebelumnya, pada Konferensi Nasional Partai Gerindra Senin (18/12/2018) di Bogor, Prabowo menyinggung Indonesia bisa punah jika dirinya kalah dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah negara ini bisa punah," kata Prabowo saat menyampaikan pidato di acara Konfernas Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
• Prabowo Subianto: Masing-masing Belum Lahir, Anakmu Utangnya Sudah 9 Juta
Prabowo menjelaskan, kepunahan ini bisa terjadi jika elite politik terlalu lama berkuasa dan mengelola negara dengan langkah dan cara yang keliru.
Cara mengelola negara yang demikian memicu tingginya ketimpangan sosial di Indonesia.
Selain itu, ia juga menyinggung soal penerapan sistem yang salah selama ini.
Menurutnya, sistem seperti itu harus segera diubah dan diselesaikan karena semakin lama justru makin membuat kedaulatan Indonesia makin lemah.
"Saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya, bahkan bisa punah," ujarnya dilansir oleh Tribunnews.
(TribunWow.com/ Tiffany Marantika)