Breaking News:

Terkini Daerah

Sebut TNI 'Pengecut' dalam Kasus Polsek Ciracas, Seorang Pemuda Ditangkap Meski Sempat Mengelak

Seorang pemuda ditangkap polisi lantaran menghina anggota TNI di akun media sosialnya. Hal itu berkaitan dengan Penyerangan Polsek Ciracas.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Kondisi Polsek Ciracas yang dibakar massa, Rabu (12/12/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Satuan Intel Kodim 0404/Muara Enim menangkap seoang pemuda yang menghina anggota TNI terkait kasus penyerangan Polsek Ciracas.

Hal tersebut dilakukan oleh pihak Kodim lantaran sampai sekarang masih belum diketahui apakah benar ada keterlibatan anggota TNI dalam aksi penyerangan Polsek Ciracas, Selasa (11/12/2018).

Dikutip dari Kompas.com, seorang pemuda menuliskan sebuah status di media sosial miliknya yakni Facebook.

Ia adalah pria asal Kota Prambumulih, Sumatera Selatan yang berinisial AB (27).

Satuan Intel Kodim Muara Enim mendatangi kediaman orang tua AB setelah status hujatan tersebut viral dan beredar di media sosial Senin (17/12/2018).

Setelah ditangkap, pemuda tersebut langsung dibawa ke kantor polisi setempat untuk mendapatkan proses hukum.

Melalui akun Facebooknya itu, AB mengunggah sebuah tulisan yang dianggap menghina anggota TNI.

Padahal, sampai sekarang belum ditetapkan apakah benar pelaku penyerangan adalah anggota TNI.

Ini Tim yang Dikerahkan TNI untuk Lacak Ratusan Pelaku Perusak Polsek Ciracas

Melalui akunnya tersebut, AB menuliskan "Itulah TNI beraninya main keroyokan jadi enggak ada bedanya sama pengecut berseragam."

Ia juga diketahui membalas sebuah komentar milik akun bernama 'Jefry Manday'.

"Siapa yang tahu yang salah TNI atau bukan, yang saya tahu yang namanya TNI itu kebanyakan arogan dan sok kuat, padahal ujung-ujungnya ngadu juga" tulisnya.

Saat ditemui dikediamannya, AB mengungkapkan bahwa dirinya memang menuliskan status tersebut.

Namun ia berkilah ponsel yang ia gunakan untuk menulis status itu telah dibuang ke sungai.

Tetapi, setelah didalami dan melakukan pemeriksaan mendalam, ditemukan ponsel milik AB yang disimpan di rumahnya.

Kabar penangkapan pemuda yang menghina TNI tersebut dibenarkan oleh Kapolres Prabumilih AKBP Tito Travolta Hutauruk.

"Pelaku diserahkan oleh pihak Intel Kodim 0404/Muara Enim, sekarang masih diperiksa. Handphone sebagai barang bukti sudah disita," kata Tito, Selasa (18/12/2018).

AB juga diketahui telah mengakui perbuatannya itu pada pihak kepolisian.

Ia pun telah meminta maaf kepada instansi TNI yang merasa dirugikan atas perbuatannya itu.

"Meski begitu, kasus ini tetap diproses. Tapi kemungkinan tidak dilakukan penahanan karena ancamannya di bawah empat tahun," ujar Kapolres.

Cari Otak Pelaku Penyerangan Polsek Ciracas, TNI Lakukan Hal Ini dan Hukuman jika Anggota Terlibat

 

Tersangka AB ketika diserahkan ke Polres Prabumulih, Sumatera Selatan oleh intel Kodim 0404/ Muara Enim lantaran diduga telah menghina instansi TNI dengan menuliskan status di media sosial Facebook, Senin (17/12/2018).
Tersangka AB ketika diserahkan ke Polres Prabumulih, Sumatera Selatan oleh intel Kodim 0404/ Muara Enim lantaran diduga telah menghina instansi TNI dengan menuliskan status di media sosial Facebook, Senin (17/12/2018). (Kompas.com/(ISTIMEWA))

Kabar Beredar soal Keterlibatan TNI

Sebelumnya, kabar keterlibatan anggota TNI santer terdengar.

Hal tersebut berdasarkan penuturan dari sejumlah saksi dan juga video penyerangan Polsek Ciracas yang beredar di media sosial.

Selain itu, penjelasan yang dilontarkan oleh ibunda Iwan Hutapea yang rumahnya di serang oleh sekelompok orang itu juga menuturkan hal yang sama.

Diketahui, penyerangan Polsek Ciracas merupakan buntut dari pengeroyokan yang dilakukan oleh Iwan dan 4 rekannya terhadap dua anggota TNI Senin (10/12/2018).

Dari keterangannya Surta Hutaean (58) mengungkapkan bahwa massa yang menyerang rumahnya mengaku bahwa dirinya adalah anggota TNI.

Rumah Surta menjadi target sasaran perusakan yang dilakukan oleh pelaku penyerangan Polsek Ciracas.

Saat sekelompok orang tersebut mendatangi rumah Surta, salah seorang dari mereka ada yang mengatakan bahwa dirinya adalah anggota TNI.

"Jadi pas mereka nyerang rumah saya, dia bilang TNI, tapi enggak pakai seragam," ujar Surta, Kamis (13/12/2018).

Lantaran pernyataan tersebut, Surta kemudian menjelaskan jika meminta pertanggungjawaban dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Kerugian Pasca Insiden Pembakaran Polsek Ciracas Ditaksir Lebih dari Rp 1 Miliar

"Panglima TNI kembalikan lagi saya punya jualan, TV, lemari, enggak bisa lagi dipakai," kata Surta.

"Minta diganti modalnya."

"Satu perabotan enggak ada utuh. Semua dihancurin. Masa alat masak nasi, makanan, dihancurin semua," sambungnya dikutip dari Wartakota.

Polsek Ciracas dibakar
Polsek Ciracas dibakar (wartakota/istimewa)

Kondisi kediaman orangtua Iwan memang diketahui mengalami kerusakan yang cukup parah.

Kondisi warung yang berada depan rumah rusak parah.

Hal tersebut juga terjadi di rumah milik Surta.

Rak-rak kaca di dalam rumahnya pecah dan rusak akibat ulah pelaku.

Selain itu, warga yang ada di sekitar lokasi Polsek Ciracas, juga mengungkapkan ciri-ciri dari pelaku penyerangan.

Menurut keterangan warga, ciri-ciri dari pelaku penyerangan itu menjurus pada anggota TNI.

Menurut pengakuan salah satu warga yang menyaksikan kejadian tersebut, massa bertubuh besar dan tegap.

Ia adalah Sam (72) yang menjelaskan jika massa berpakaian sipil, memakai topi, dan membawa tas selempang.

"Ya orang pada pakaian bebas, pakai topi semua. Jadi kita enggak bisa ciriin, mereka juga pakai tas selempang semua rata-rata," ungkap Sam, Rabu (12/12/2018).

Terkait Perusakan Mapolsek Ciracas, Kodam Jaya: Teriak Komando Bukan Berarti dari TNI

Sekelompok orang tersebut mulai datang sekitar pukul 22.00 WIB, menggunakan sepeda motor dan menutup sisi kanan dan kiri jalan menuju Mapolsek Ciracas.

"Jalan ditutup sama dia itu pendemo. Enggak boleh ada mobil yang lewat, disterilin depan Polsek," katanya dikutip dari Wartakota.

Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi
Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi (Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)

Penjelasan Pihak TNI

Pihak Kodam Jaya menanggapi anggapan yang beredar terkait anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran Polsek Ciracas, Selasa (11/12/2018) malam.

Melalui Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi, di Polda Metro Jaya, Jakarta, ia memberikan penjelasan terkait anggapan tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kristomei menjelaskan jika pelaku penyerangan tidak bisa langsung dialamatkan kepada anggota TNI.

Meskipun secara perawakan mereka terlihat seperti anggota TNI.

Ia menambahkan jika situasi saat penyerangan cukup gelap.

Sehingga tidak mudah mengidentifikasi pelaku penyerangan secara cepat.

"Jadi sekarang kita gak bisa duga cepak, tegap, kotak-kotak tentara, belum tentu juga kan. Itu komando? Belum tentu juga kan," tutur Kristomei Jumat (14/12/2018).

Kristomei lantas mengimbau agar semua pihak tidak asal menuduh orang atau pihak tertentu yang dijadikan pelaku.

"Jadi dalam situasi gelap, malam, gambar gak jelas jangan sampai tuduh orang dan salah tangkap," tambah Kristomei.

 (TribunWow.com)

Tags:
Perusakan Polsek CiracasAnggota TNI dikeroyok petugas parkirPembakaran Polsek Ciracas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved