Pemilu 2019
PDIP Tantang Wiranto Sebut Langsung Nama Pelaku Perusakan Baliho Demokrat
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristoyanto meminta Menkopolhukam menyebutkan secara langsung nama pelaku perusak baliho Demokrat di Riau.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristoyanto, meminta Menkopolhukam menyebutkan secara langsung nama pelaku perusak baliho Demokrat di Pekanbaru, Riau.
Hal itu menyusul pernyataan Wiranto yang menyebut ada oknum PDIP yang turut ambil bagian dalam perusakan.
Hasto mengaku dirinya telah bertanya langsung pada Wiranto, akan tetapi belum mendapat tanggapan.
"Saya tanya ke beliau, beliau belum bisa memberikan klarifikasi. Sehingga saya akan tanya Pak Wiranto, tidak usah sebut oknum-oknum sebutkan saja nama," kata Hasto di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018), dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.
• Beda Pendapat dengan SBY soal Perusakan Atribut, Wiranto: Agar Masalah Tidak Berkembang Lagi
Lebih lanjut, Hasto meminta agar semua pihak tidak mengkotori pesta demokrasi 2019.
"Jangan peruncing Pemilu yang seharusnya menjadi momentum mencari pemimpin yang dikotori dengan hal-hal seperti itu," imbuh Hasto.
Diketahui, melalui konferensi pers, Wiranto bersama Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan pernyataan resmi soal perusakan atribut Partai Demokrat yang terjadi di Riau pada Sabtu (15/12/2018).
Tak menyebut nama secara langsung, Wiranto mengatakan pelaku yang terlibat adalah oknum PDIP dan Demokrat.
"Nah, ternyata dari Pak Kapolri (Tito Karnavian) cepat sekali mengusut itu, ternyata memang perbuatan oleh oknum-oknum tertentu, dari partai tertentu baik PDIP maupun Demokrat ada. Oknum itu sudah ditangkap," kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Wiranto menyebut motif pelaku hanya ingin mendapatkan pujian.
Sehingga, dirinya tidak habis pikir dan menyesalkan terjadinya peristiwa itu, karena mencoreng semangat demokrasi Indonesia yang saat ini sudah berjalan aman dan damai.
• Andi Arief Sebut Ada Keterlibatan Polda dalam Perusakan Atribut Demokrat, Kapolda Riau: Hati-hati
"Presiden juga sangat menyesalkan peristiwa ini, dan saya juga sudah meminta untuk usut tuntas, siapa pun pelakunya kita tindak secara hukum," ujarnya pada Warta Kota.
Pada kesempatan yang sama, mantan Panglima ABRI itu juga mengimbau seluruh pimpinan partai politik dan masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah itu sehingga mengganggu pemerintah dalam mempersiapkan agenda Pemilu 2019.
"Jangan dibesar-besarkan, karena ini masalah sudah ditangani dengan baik oleh kepolsian. Oknum sudah diketahui, saksi juga sudah ada, tinggal kita limpahkan," tegasnya.
Imbauan Kapolda Riau
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/12/2018), Kapolda Riau Irjen Pol, Widodo Eko Prihastopo, memperingatkan semua pihak agar jangan menduga-duga dan berandai-andai tanpa bukti yang jelas.
"Kita tentunya sebagai warga masyarakat tidak boleh menduga-duga, berandai-andai."
"Hati-hati, menduga, berandai-andai ada sanksi hukumnya. Dan kendali sepenuhnya ada di tangan saya kegiatan mapolda dan jajaran," tegas Kapolda Riau.
• Tanggapan Maruf Amin terkait Perusakan Atribut Partai Demokrat di Riau
Bantahan PDIP Riau
Diberitakan Kompas.com, Ketua DPD PDIP Riau, Rokhmin Dahuri membantah PDIP menjadi dalang di balik perusakan atribut Demokrat di Riau.
Rokhmin menyebut tidak ada simpatisan atau kadernya yang melakukan aksi tidak terpuji itu.
"Pertama, bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu bukan dari simpatisan, apalagi kader PDI-P. Kedua, fatsun partai kami, selalu mengatakan tidak boleh berpolitik itu menggunakan kekerasan, kecurangan dan hal-hal yang brutal," kata Rokhmin pada wartawan Minggu (16/12/2018) di Pekanbaru.
Ia menilai Partai Demokrat, terutama sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak pada tempatnya untuk menuding PDIP sebagai Pelaku.
"Apalagi, Bapak SBY yang kami hormati adalah mantan presiden dan orang yang sangat berkemampuan, menurut hemat saya, dari kubu sahabat saya Partai Demokrat tidak tempatnya melemparkan tuduhan kepada kami (PDI-P)," terang Rokhimin.
Terkait pernyataan pelaku yang viral, Rokhmin membantahnya.
• Terkait Kasus Perusakan Atribut Demokrat, Jansen Sitindaon: Soal Kader PDIP Itu Pernyataan Pelaku
"Sekali lagi saya sampaikan, bahwa itu bukan kader ataupun simpatisan kami yang bernama Heryd dan Budi Utoyo (disebut Heryd sebagai yang menyurh) itu. Sudah kami telusuri, tidak ada nama kader ataupun simpatisan kami," tegas Rokhmin.
Lebih lanjut, ia meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.
Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyidikan terhadap kasus ini.
Sementara itu 3 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)