Pemilu 2019
Kapitra Ampera Batal Laporkan SBY, Hinca Pandjaitan: Ternyata Hanya Gertakan, Ia Terlampau Takut
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Pandjaitan tampak menanggapi pembatalan pelaporan oleh Caleg PDIP Kapitra Ampera.
Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan tampak menanggapi pembatalan pelaporan oleh Caleg PDIP, Kapitra Ampera.
Diketahui, Kapitra Ampera sempat hendak melaporkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke polisi.
Akan tetapi niatan tersebut batal pada Minggu (16/12/2018).
Melalui akun Twitternya, Hinca Pandjaitan terlihat melontarkan sindirian kepada Kapitra Ampera.
Menurutnya, ancaman pelaporan itu hanya gertakan semata.
Hinca Pandjaitan pun menyebut Kapitra Ampera terlampau takut.
Berikut pernyataan lengkap Hinca Pandjaitan mengenai hal itu.
• Andi Arief Beberkan Pengakuan Pelaku Perusakan Atribut Demokrat, PDIP Beri Tanggapan
"Selamat sore, dari pekanbaru saya selaku sekjen demokrat ingin sampaikan beberapa hal:
Pertama, tragedi pengrusakan baliho dan bendera partai demokrat telah kami bawa ke proses hukum.
Agar terang dan jelas, siapa dan apa motif mereka melakukan hal tsb.
Benar, bahwa kami tidak akan berhenti bersuara atas tragedi ini.
Kami tidak pernah takut, selama hukum menjadi payung kami dan keadilan masih memiliki tempat yg tak tercemar.
Kami percaya, siapapun mereka, jelas adalah pengecut.
Saya melihat tampak banyak saling tukar opini antara demokrat dan pdip.
Jelas, kami disini adalah pihak yg dirugikan oleh sebab penyerangan ini.
Namun, kami minta agar pdip tidak ikut reaktif apalagi turut menimpali kejadian ini dgn opini tak bernyawa.
Kejadian ini pun ternyata tidak berhenti pada niat kami utk mencari pelaku dan otak perusak demokrasi ini,
Saran sahabat saya hasto (sekjen pdip) utk melapor polisi nampaknya terlambat.
Sebab, peristiwa tsb resmi kami laporkan jam 5 pagi, jauh sblm saran hasto berkumandang.
• Soal Pengrusakan Bendera Demokrat di Riau, Ani Yudhoyono: Adakah Negeri Tercinta Ini Sudah Berubah?

Ternyata, yang memiliki niat utk melaporkan ke polisi tidak hanya dari pihak demokrat.
Tapi rekan dari pdip yakni sdr kapitra tampaknya juga memiliki misi yg sama utk membuat laporan, tapi berbeda tujuan.
Ia justru melapor bapak SBY.
Wah, apa kabar si kawan ini?
Ternyata, laporan yg diniatkan oleh sdr kapitra (pdip) hanya gertakan semata.
Ruang pikirnya mungkin saat itu dibalut emosi.
Atau mungkin terlampau cemas?
Hingga sore ini, kabar datang bahwa ia batal melaporkan bapak SBY.
Ah, ia terlampau takut (emoji tersenyum)," tulis Hinca Pandjaitan, Minggu (16/12/2018).
• Bawaslu Riau Sebut Pengrusakan Bendera dan Baliho Partai Demokrat Merupakan Tindak Pidana Umum

Kapitra Ampera Batal Melaporkan SBY
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, Kapitra Ampera awalnya hendak melaporkan SBY atas tuduhan pencemaran nama baik (PDIP).
Pelaporan tersebut batal lantaran dirinya mendapat peringatan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Kapitra Ampera, Megawati mengingatkan dirinya untuk menghormati SBY.
"Ketua umum saya mengatakan harus menghormati Pak SBY secara profesional karena beliau adalah mantan kepala negara. Saya juga diingatkan, jangan melawan kekerasan dengan kekerasan," katanya, Minggu (16/12/2018).
Kapitra pun mengaku menunda keputusan melaporkan SBY.
"Karena ada perintah itu, saya tunda dulu, nanti kita rapatkan dulu dengan partai di DPP hari Selasa, nanti tergantung putusan partai, kalau saya siap untuk melaporkanya," sambung Kapitra.
Kapitra Ampera yang batal melaporkan SBY kemudian membuat laporan atas perusakan baliho dirinya yang dipasang di Jalan Diponegoro.
"Hari ini saya laporkan baliho saya yang dirusak, di Jalan Diponegoro, " kata Kapitra.
Perusakan Atribut Partai Demokrat
Diberitakan sebelumnya, atribut Partai Demokrat dirusak oleh orang yang tidak dikenal.
Atribut yang baru saja dipasang Jumat (14/12/2018) malam, ditemukan berserakan dan rusak pada Sabtu (15/12/2018) pagi.
Awal mula dari tindakan tersebut diketahui oleh elite Partai Demokrat yang sedang berada di Pekanbaru.
Menurut penjelasan dari Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, ada puluhan pelaku yang diduga melakukan perusakan tersebut.
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda dikutip dari Kompas.com.
Imelda juga menjelaskan perusakan tersebut merupakan unsur kesengajaan.
"Perobekan bendera dan baliho dilakukan dengan sengaja," tegas Imelda.
Ada ribuan spanduk dan bendera yang dirusak.
• Soal Perusakan Atribut Demokrat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Bandingkan dengan Peristiwa Kudatuli
Selanjutnya, semua spanduk yang rusak tersebut diturunkan karena kondisinya sangat tidak layak.
Banyak baliho yang bergambar SBY dan Ani Yudhoyono yang robek dan jatuh ke tanah.
Bahkan Imelda kembali menjelaskan foto SBY sengaja dirusak.
"Foto SBY sengaja dicabik-cabik," kata Imelda.
Bendera dan spanduk yang rusak tersebut dibiarkan berserakan di dekat lokasi pemasangan spanduk.
Namun ada juga beberapa atribut yang dibuang dan dilemparkan ke parit dan selokan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)