Tahun 2019
Ingin Hidupmu Lebih Beruntung di Tahun Baru 2019? Ikuti 6 Tips Berikut
Tahun baru biasanya akan disambut dengan suka cita karena dianggap sebagai datangnya harapan baru yang lebih baik.
Editor: Astini Mega Sari
Membandingkan kehidupan kita dengan mereka hanya akan mendatangkan kesia-siaan.
• Tren Makeup 2019, Nuansa Merah hingga Lipstik Glossy
2. Lihat ramalan bintang
Pakar astrologi bersertifikat, Elisabeth Grace, mengatakan agar kita tak perlu takut meminta astrolog "membaca" horoskop kita sehingga kita dapat menyadari bagaimana keberuntungan mungkin berubah saat tahun baru mendekat.
Menurutnya, seorang astrolog dapat membantu kita menjadi lebih beruntung dengan mendorong kita mencari peluang yang lebih selaras dengan potensi kita.
3. Perhatikan intuisi
Menurut Justin Peck, juru bicara Aliansi National On Mental Illness AS, cara lain untuk menyambut nasib baik di tahun 2019 adalah dengan benar-benar melibatkan dan mendengarkan intuisi kita.
"Kenali pemicu pribadi kita, dan dengarkan naluri kita. Orang yang paling beruntung memiliki indra keenam ini," ucapnya.
Misalnya, jika kita harus memilih di antara dua tawaran pekerjaan, cobalah berfokus pada apa yang diperintahkan oleh hati nurani. Sangat mudah untuk terganggu oleh faktor-faktor seperti gaji.
Tetapi pada akhirnya, jika kita memilih sesuatu yang benar-benar kita rasa baik, kita mungkin akan membawa lebih banyak semangat dan kreativitas untuk peran tersebut.
Hal ini juga membuat kita tak lagi mencari pekerjaan yang dirasa cocok terus-menerus.
• Tren Baju 2019 Versi Vogue, Paduan Busana Maskulin dan Feminin hingga Motif yang Berani
4. Bersosialisasi
Sama pentingnya dengan mendengarkan diri sendiri, kita juga harus bersedia untuk bertindak berdasarkan apapun yang dikatakan oleh intuisi kita.
Bagian penting dari ini, kata Starr, adalah dengan memilih untulk mengatakan "ya" lebih sering.
"Penelitian telah menunjukkan mereka yang muncul dan hadir menerima lebih banyak peluang beruntung daripada mereka yang memilih untuk tinggal di rumah," katanya.
Tentu saja, ini tidak berarti kita harus mengatakan "ya" pada setiap kesempatan secara harfiah.