Kabar Tokoh
Komentari Pernyataan SBY, Fahri Hamzah: Beda sama yang Panik karena Gagal
Fahri Hamzah angkat suara soal penyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas perusakan atribut partainya.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah angkat suara soal penyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas perusakan atribut partainya.
Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah.
Mulanya, ia mengomentari akun netizen @RajaPurwa yang mengunggah video SBY saat memberikan keterangan terkait perusakan tersebut.
Pada video itu, terlihat SBY sangat bersedih atas apa yang menimpa pada partainya itu.
• Soal Perusakan Atribut Demokrat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Bandingkan dengan Peristiwa Kudatuli
"Saya ini bukan capres saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi."
"Saya sebagai pemimpin Demokrat berjuang dengan cara yang baik yang amanah sesuai yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang tapi kenyataan ini yang kami dapatkan."
"Saya perintahkan semua atribut ucapan selamat datang atas kunjungan saya ke Riau dan bendera Demokrat diturunkan."
"Lebih baik kita mengalah daripada kita menyaksikan bendera kita, baliho yang tidak bersalah dirobek diturunkan diinjak-injak, dibuang ke selokan, sama dengan menginjak-injak saya, merobek saya dan membuang saya ke selokan lebih baik kita turunkan semua, hari ini," ujar SBY dalam video.
Komentar SBY ini pun mengundang perhatian seorang netizen di Twitter.
Kalian sendiri yg membangunkan macan tidur! Genderang kalian sendiri yg tabuh!
Gw yakin gak ada satupun yg merasa dirinya bagian dari Partai Demokrat yg tdk sedih, marah dan tersinggung atas kejadian ini
Apalagi Pak @SBYudhoyono adlh simbol kebesaran partai
TOTALITASLAH!," tulis netizen @RajaPurwa.
Atas pernyataan tersebut, Fahri Hamzah membubuhkan komentar bahwa SBY adalah orang yang santun padahal telah 2 periode berkuasa.
"Beliau santun padahal berkuasa 2 periode sukses... beda sama yang panik karena gagal," tulis Fahri Hamzah.