Kabar Tokoh
Bahas soal Pencitraan, Mahfud MD: Ada yang karena Keharusan, Bukan Pura-pura dan Munafik
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD tampak membahas mengenai pencitraan.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
Biar dibilang baik oleh orang lain, dibilang rajin oleh atasan, biar dibilang jujur oleh pembeli, dll
Tp hanya sebagian yg mengakuinya.
Yg lain menolak pake kata 'saya ini tulus bukan pencitraan'," ungkapnya.
Menanggapi itu, Mahfud MD menjelaskan bahwa ada orang-orang yang mempertahankan citra dirinya karena keharusan.
Ada pula yang membuat citra karena takut.
• Promo Nissan Akhir Tahun 2018, DP 0 Rupiah hingga Cash Back sampai Rp 110 Juta, Ini Daftarnya!
Mahfud juga mencontohkan profesi tertentu, seperti hakim yang tidak mau menemui orang berkasus.
"Ada jg yg berusaha mempertahankan citra dirinya baik krn keharusan, bkn ke-pura2an yg munafik.
Bs juga krn takut pd akibatnya. Misalnya, hakim tidak mau bertemu dgn orng yg pny perkara dan tdk mau bermain golf.
Itu bkn pencitraan yg munafik tapi krn ber-hati2, takut pd akibatnya," kata Mahfud.
Netter lain dengan akun @Zamanimarwan1 kemudian mencoba mengklasifikasikan pencitraan dalam 2 golongan.
Yakni pencitraan yang munafik dan pencitraan yang sholeh.
"Prof.. pencitraan itu ada 2 golongan:
1.Ada pencitraan nya orng" munafiq
(yaitu pencitraan yang d depan terlihat baik namun di belakang berwujud asli serigala)
2.Ada pencitraan nya orng" Sholeh