Liga Indonesia
Widodo Cahyono Putro Beberkan Alasan Hengkang dari Bali United: Manajemen Lebih Melindungi Pemain
Mantan pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro angkat suara terkait penyebab dirinya hengkang dari Serdadu Tridatu beberapa waktu lalu.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro (WCP) angkat suara terkait penyebab dirinya hengkang dari Serdadu Tridatu beberapa waktu lalu.
Dikutip TribunWow.com dari TribunBali.com, Widodo Cahyono Putro bahkan membuka cerita di dapur dan ruang ganti Bali United.
Hal itu sebagai bentuk tanggapan terkait pernyataan Owner Bali United Pieter Tanuri dan CEO Bali United Yabes Tanuri yang menilai Widodo Cahyono Putro tak mampu meredam ruang ganti Bali United.
• Resmi Berhenti Melatih Bali United, Widodo Pamitan ke Pemain di Sesi Latihan Sore ini
Menurut pria yang akrab disapa WCP ini, ada konspirasi yang kuat terjadi di dalam tubuh Bali United, yakni manajemen yang lebih memilih pemain daripada pelatih.
"Tidak konsisten yang dibilang pak Yabes Tanuri dan pak Pieter Tanuri," tegas WCP, Sabtu (9/12/2018) malam.
WCP mengatakan pada hakikatnya, dari posisi hierarkis kedudukan pelatih lebih tinggi dari pada pemain.
"Kalau kemudian sampai terjadi pemain berani melawan dan membangkang pelatih, kewenangan pelatih hanya sebatas memberi hukuman untuk yang teknis aja. Misalnya tidak di pasang dalam line up. Lebih dari itu adalah kewenangan manajemen. Kalau sampai ada pemain yang tidak mau main, maka tentu keputusan akhirnya harus dikembalikan ke manajemen atau Owner," tegas WCP.
WCP juga mengatakan, ada pemain yang tak masuk dalam susunan awal atau starting line up langsung melaporkan ke manajemen dan pemilik klub.
"Kalau pemain gak masuk line-up, lapor manajemen atau owner. Penyusunan line-up sudah tidak kondusif lagi. Pemain diganti marah, pada umumnya ini dilakukan oleh pemain-pemain yang sebenarnya secara teknis masa jayanya sudah lewat, tapi masih ingin eksis terus di BUFC (Bali United FC)," imbuh WCP
Menurut mantan pelatih Timnas Indonesia ini, ketika pemain dipaksakan untuk bermain maka akan mempengaruhi kualitas tim.
Karena itu, kata WCP, pencapaian Bali United tidak bisa maksimal di Liga 1 2018.
"Saya menghukum pemain karena tidak disiplin, saya yang mendapat teguran. Anehnya, manajemen mendiamkan saja situasi yang seperti itu, malahan sepertinya cenderung mendukung pemain," ungkap WCP.
Bahkan, WCP menyebut jika otoritasnya sebagai pelatih sudah tidak ada lagi di Bali United.
"Saya heran, saya pikir manajemen sudah mulai tidak suka sama saya. Mungkin manajemen sudah kemakan intrik atau memang punya rencana lain," ungkap WCP.
Lebih lanjut, WCP menilai manajemen lebih melindungi pemain ketimbang pelatih.