Kabar Tokoh
Yusril Ungkap Bagaimana Hubungannya dengan Prabowo sebelum Menjadi Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membeberkan soal hubungannya dengan Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membeberkan soal hubungannya dengan Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Yusril saat menjadi tamu di acara E-Talkshow tvOne, Jumat (8/12/2018) malam.
Yusril mengaku, sebelum ia menjadi kuasa hukum pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Yusril pernah mengajak Prabowo untuk bertemu.
"Saya ngomong ke beliau, saya ngajak bertemu, tapi ya sampai hari ini tidak berkesempatan untuk bertemu," jelasnya.
Yusril mengaku, sebenarnya ia sudah lama ingin bertemu dengan Prabowo.
Namun, menurut Yusril, sulit untuk menjalin komunikasi dengan sang Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Pada Ijtima Ulama yang pertama itu kan beliau pidato, saya dengarkan. Gantian saya pidato, dia duduk. Jadi ada waktu beliau bilang, 'saya sudah berkali-kali hubungi pak Yusril, tapi tidak bisa karena beliau selalu ada di luar negeri'. Saya pikir, saya di sini-sini saja kok," ucapnya sambil tertawa.
• Mengaku Masih Kritik Jokowi Meski Jadi Kuasa Hukumnya, Yusril: Contohnya soal Kasus Habib Bahar
Yusril juga mengungkapkan alasan mengapa ia tidak jadi penasihat hukum Prabowo.
"Ya karena beliaunya enggak minta," kata Yusril sembari tertawa
Terkait permasalahan komunikasi yang sulit, Yusril mengaku jika sebenarnya mungkin hal tersebut bisa diperbaiki.
Namun, ia mengaku memilih untuk lebih cepat mengambil keputusan.
"Sebenarnya sih bisa saja (memperbaiki komunikasi dengan Prabowo). Tapi kan kita harus ambil keputusan juga. Waktu berjalan terus," ujarnya.
Meski demikian, Yusril mengaku jika partai yang dipimpinnya itu masih belum mengambil keputusan untuk mendukung pasangan calon yang mana.
"PBB belum ambil keputusan, PBB nanti secara resmi akan bersikap pada bulan Januari," jelas Yusril.
Ia mengaku, untuk mengambil keputusan, PBB harus menunggu masukan daerah terlebih dulu.
Selain itu, PBB juga harus menerima pendapat dan pertimbangan dari Majelis Syuro.
"Kalau sekarang sudah berubah. Dulu yang menetukan hanya Majelis Syuro. Sekarang yang menentukan itu DPP dengan menerima masukan dan tausiyah atau nasihat dari Majelis Syuro," ujarnya.
• Bukan Jabatan, Ini Harapan Yusril Ihza Mahendra setelah Jadi Kuasa Hukum Jokowi-Maruf Amin
Sebelumnya, di acara tersebut, Yusril juga mengungkapkan apa yang dia harapankan setelah menjadi kuasa hukum pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Yusril mengaku jika ia tak mengharapkan jabatan untuk dirinya sendiri begitu ditawari untuk menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
Yusril menuturkan, ia hanya berharap agar PBB bisa kembali masuk ke DPR dan memiliki fraksinya sendiri.
"Saya tidak berharap jabatan untuk saya sendiri. Target saya sebenarnya begini, PBB bisa masuk ke DPR dan punya fraksi sendiri," kata Yusril.
Yusril mengaku tidak berharap mendapatkan jabatan karena sebelumnya ia sudah pernah menduduki sejumlah jabatan.
"Saya tidak berharap banyak lagi, saya sudah menjadi menteri tiga kali, sudah jadi anggota DPR, jadi anggota MPR, ditawari jadi Duta Besar beberapa kali saya enggak mau," jelasnya.
"Nanti saja 2024 saya maju jadi calon presiden," tambah Yusril sambil tertawa.
Dalam kesempatan tersebut, Yusril juga memaparkan awal cerita dirinya menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
• Ditanya Lebih Enak Zaman SBY atau Jokowi, Yusril Ihza Mahendra: Semua Itu Enggak Ada Enaknya
Yusril menyebutkan jika awalnya ia mendapatkan tawaran untuk menjadi kuasa hukum paslon nomor urut 01 itu dari Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.
Yusril mengungkapkan, ia menerima tawaran tersebut karena menurutnya, saat itu apa yang ditawarkan tim Jokowi-Ma'ruf adalah yang terbaik.
Yusril mengakui, ia harus segera menetukan pilihan saat itu.
"Saya memilih ke yang paling ringan saat ini. Saya terima saja sebagai lawyer Pak Jokowi, tapi posisi beliau sebagai calon presiden, bukan sebagai penasihat hukumnya presiden ya," tegasnya.
Namun, Yusril juga menjelaskan jika posisinya saat ini adalah sebagai penasihat hukum saja, bukan timses.
"Ya saya berada di luar timses, jadi bukan sebagai timsesnya pak Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)