Agenda Presiden
Jokowi: Membangun Infrastruktur Itu soal Persatuan Indonesia sebagai Bangsa yang Besar
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pembangunan infrastruktur adalah soal persatuan Indonesia sebagai bangsa yang besar.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
"Kenapa harus sambung menyambung? Supaya persatuan kita sebagai sebuah negara besar itu bisa disatukan. Jadi yang namanya membangun infrastruktur bukan hanya urusan ekonomi tetapi juga urusan persatuan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa besar," ujar Jokowi sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Kamis (6/12/2018).
Jokowi mengatakan, persoalan keterhubungan di negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau memang menjadi persoalan tersendiri.
• Bandingkan Pemerintahan Jokowi dan SBY, Natalius Pigai: Jokowi Baru Bangun Satu Ruas Jalan di Papua
Terlebih, imbuh Jokowi, masih banyak wilayah yang belum menikmati infrastruktur sebaik di Pulau Jawa.
Jokowi mencontohkan pernyataannya dengan pembangunan infrastruktur di Papua.
Menurutnya, tidak adanya infrastruktur jalan yang baik menyebabkan lamanya waktu tempuh.
Bahkan tak jarang perjalanan yang semestinya dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja dapat memakan waktu hingga berhari-hari.
"Di Indonesia bagian timur, di Papua, jalan (rusak) seperti ini banyak sekali. Masak hanya 120 kilometer memakan waktu dua atau tiga hari baru sampai. Harus menginap, harus masak di jalan. Inilah pentingnya infrastruktur," tutur Jokowi.
Meski baru-baru ini pembangunan di Papua sempat terhambat karena adanya kelompok kriminal bersenjata, Jokowi menegaskan, hal itu tidak akan menyurutkan langkah pemerintah untuk terus membangun Papua dan wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Mengutip Kompas.com, Rabu (5/12/2018), pembangunan infrastruktur memang menjadi fokus kinerja Jokowi dalam lima tahun pemerintahannya sebagai Presiden periode 2014-2019.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menjelaskan hal tersebut menjadi titik pembeda antara pemerintahan Jokowi dengan presiden periode sebelumnya.
• 10 Top Isu dan Program yang Menguntungkan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 Menurut LSI Denny JA
Baginya, perbedaan inilah yang menjadi titik tolak transformasi pemerintahan Jokowi.
Darmin berpendapat, pemerintahan Jokowi tidak terlalu menekankan pada sisi permintaan, tetapi lebih kepada sisi pasokan yang menunjang pertumbuhan ekonomi.
"Model dasarnya ada perbedaan, di mana bedanya? Pak Jokowi itu tidak terlalu menekankan walau tidak melupakan, tidak terlalu menekankan demand side ekonominya, tapi supply side-nya," jelas Darmin ketika memberikan paparan di acara Proyeksi Ekonomi Indonesia 2018 di Jakarta, (5/12/2018).
Darmin menjelaskan, komponen-komponen yang termasuk dalam sisi pasokan atau supply adalah infrastruktur, tanah, dan Sumber Daya Manusia ( SDM).
Adapun untuk sisi permintaan terdiri atas konsumsi, investasi dan ekspor.