Reuni Akbar 212
Sebut Prabowo Harusnya Tak Bicara di Panggung Reuni Akbar 212, Kapitra Ampera: Kenapa Tidak Jokowi?
Caleg PDI Perjuangan Kapitra Ampera menyebutkan, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak seharusnya berbicara di panggung reuni akbar 212.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Calon Legislatif PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, menyebutkan jika Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tidak seharusnya berbicara di panggung Reuni Akbar 212.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikannya dalam program Mata Najwa yang tayang di Trans7, Rabu (5/12/2018) malam.
Awalnya, Kapitra menyampaikan pendapatnya soal Reuni Akbar 212 yang ia sebut sebagai gerakan politik.
Najwa Shihab, pembawa acara Mata Najwa lantas mempertanyakan soal aksi tandingan Reuni Akbar 212 yang tadinya direncanakan Kapitra.
• Tak Permasalahkan Klaim Berbeda soal Jumlah Peserta Reuni 212, Faldo Maldini: Nggak Ada Angka Resmi
"Bukan (aksi tandingan). Ini satu kontemplasi untuk mengingatkan kita semua untuk jangan terjebak ke dalam apa yang kalian (Kubu Prabowo, berbicara pada Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean) lakukan kemarin," papar Kapitra.
"Kalian membungkus agama, tapi isinya politik. Mendukung satu paslon itu melukai pihak yang lain yang tidak hadir. Ini yang membahayakan," tambahnya.
Mengiterupsi, Ferdinand Hutahaean menuturkan jika kegiatan Reuni Akbar 212 itu bukan gerakan politik.
Ia menegaskan jika di Reuni Akbar 212, tidak ada deklarasi untuk mendukung Prabowo.
"Kegiatan resmi itu, tidak pernah mendeklarasikan untuk mendukung pak Prabowo. Kalau orang per orang mendukung Pak Prabowo apa bisa kita larang? Enggak bisa," ucapnya.
"Tetapi secara resmi tidak ada kemarin di panggung panitia menyatakan pilih Pak Prabowo, dukung Pak Prabowo, tidak ada," jelas Ferdinand.
Tak terima dengan penjelasan Ferdinand, Kapitra pun membeberkan sejumlah pernyataan di panggung Reuni Akbar 212 yang terkait dengan pernyataan politik.
"Adinda (Ferdinand), jangan menutup kuping waktu ada yang bicara ganti presiden, jangan pilih partai penista agama. Ini realitas," beber Kapitra.
Perlu diketahui, Habib Rizieq Shihab dalam pidatonya yang disampaikan melalui rekaman yang diputar panitia Reuni Akbar 212, tampak menyerukan "2019 Ganti Presiden".
• Bahas soal Reuni Akbar 212, Ferdinand Hutahaean: Wujud Ketidakadilan Pemerintahan Jokowi
Namun, tak mau kalah dari Kapitra, Ferdinand menegaskan jika pernyataan yang disampaikan Habib Rizieq bukanlah pernyataan politik.
Ia juga menegaskan, jika saat rekaman itu diputar, ia dan Prabowo sudah tidak ada di lokasi.
"Yang disampaikan Pak Habib itu adalah seruan seorang guru kepada muridnya. Dan pada saat itu Pak Prabowo sudah tidak ada di tempat."
"Pak Prabowo sudah meninggalkan tempat bersama-sama dengan saya," jelas Ferdinand.
Kapitra lantas mempertanyakan soal pernyataan Prabowo di atas panggung.
"Ketika Pak Prabowo berbicara, Anda tahu pak Prabowo bicara apa? Saya diamanahkan menjadi calon presiden. Artinya apa?," kata Kapitra.
"Makanya tidak boleh kampanye, kan begitu," potong Ferdinand.
"Bukan begitu, artinya apa? Bahwa kalian harus pilih saya," jelas Kapitra.
"Itu kan penerjemahannya Bang Kapitra," sanggah Ferdinand.
"Untuk apa membicarakan soal status kepresidenan?," tanya Kapitra.
"Pak Prabowo menjelaskan, dia sebagai capres tidak boleh berkampanye," Ferdinand tak mau kalah.
"Bukan itu, itu kan kemasan, tetapi kalau dia tidak bicara, kalau dia duduk saja, karena dia bukan alumni," Kapitra berujar tegas.
"Panitia memberikan beliau kehormatan untuk berbicara," bela Ferdinand.
"Nah kenapa dia? Kenapa tidak pak Jokowi? Kenapa bukan pak Ma'ruf Amin yang punya andil besar," ungkap Kapitra.
• Soal Reuni Akbar 212, Prabowo Subianto: Media Harus Obyektif, Jangan Menipu Rakyat
Pidato Prabowo di Reuni Akbar 212
Diketahui, Prabowo Subianto memang menyampaikan pidatonya saat menghadiri acara Reuni Akbar 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Sejumlah tokoh-tokoh lain tampak hadir dalam acara Reuni Akbar 212 tersebut.
Di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, dan Ketua MPR, Zulkifli Hasan.
Dalam pidatonya, calon presiden nomor urut 02 itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah diundang dalam acara Reuni Akbar 212.
Dirinya juga mengapresiasi acara Reuni Akbar 212 dapat berlangsung lancar dan tertib.
• Bahas Keberhasilan Pemimpin, Ferdinand Tertawakan Dedi Mulyadi: Agak Menghiperbola Jokowi
Berikut pidato lengkap Prabowo Subianto saat menghadiri Reuni Akbar 212:
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai insan yang bertakwa, insan yang beragama, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Kita masih diberi kesehatan, masih diberi nafas untuk berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat, dalam keaadaan penuh persaudaraan, penuh persatuan, penuh ketertiban.
Saudara-saudara sekalian. Shalawat dan salam kita tujukkan kepada junjungan kita, baginda nabi besar Muhammad Rasulullah Alaihi Wasallam, yang telah memberi kepada kita agama dan peradaban,
Saya tidak akan panjang panjang bicara, karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden Republik Indonesia dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini. Saya tidak boleh kampanye.
Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang hari ini oleh panitia. Ini kehormatan bagi saya, ini kebanggan bagi saya. Saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib.
Tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat warga warga jalan dengan tertib, menggendong anaknya. Tertib, damai, luar biasa, saya bangga sekali hari ini. Saya bangga sebagai anak Indonesia dan saya bangga sebagai muslim di Indonesia.
Muslim kita adalah yang damai. Hari ini kita dihadiri oleh kawan-kawan dari agama lain, dari suku lain, dari ras macam-macam.
Kita bangga karena umat islam di Indonesia adalah islam yang mempersatukan dan bersatu dan akan menjaga perdamaian dan kedamaian semuanya. Saya kira demikian yang ingin saya sampaikan.
Terima kasih, saya bangga melihat kalian, luar biasa, luar biasa. Terima kasih saya diundang hari ini. Terima kasih panitia.
Takbir! Takbir! Takbir! Merdeka! Merdeka! Merdeka!," teriak Prabowo disambut ucapan takbir dari massa yang mengikuti acara Reuni Akbar 212. (*)