Reuni Akbar 212
Ferdinand Hutahaean Tertawakan Kapitra Ampera yang Mengaku Mau Bicara Mewakili Jokowi di Reuni 212
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menertawakan pernyataan alumni Aksi Bela Islam 212 Kapitra Ampera.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
"Pertama kan begini, ada opini dibangun bahwa Pak Jokowi mau diundang, sedangkan undangan itu tidak disampaikan," kata Kapitra Ampera.
"Pak Jokowi juga tidak tahu akan diundang atau tidak."
"Habis itu tidak diundang dengan alasan yang sangat subjektif dan tendesius," imbuhnya.
• Fakta Baru Pelaku Penembakan Pekerja di Papua, Korban Bukan Sasaran Utama
"Apa itu?," tanya Najwa.
"Yaang Pak Jokowi tidak mencintai alumni, yah... ada beberapa poin lah ya," jawab Kapitra Ampera.
Lebih lanjut, Kapitra Ampera menyebut jika Reuni Akbar 212 kali ini dipolitisasi.
"Kemarin itu jelas, didominasi oleh politik, karena sudah ada dari seluruh panitia itu telah tergabung dalam GNPF yang ijtimanya mendukung Prabowo," ungkap Kapitra Ampera.
"Sekarang targetnya memberikan ruang konsolidasi memenangkan Prabowo-Sandi."
Sementara itu, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan yang berbeda.
Baginya, aksi Reuni 212 bukanlah gerakan politik, melainkan gerakan moral.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini.
Diberitakan sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir dalam acara Renui Akbar 212 di Monas.
Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto sempat memberikan pidato.
Dalam pidatonya, calon presiden nomor urut 02 itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah diundang dalam acara Reuni Akbar 212.
Dirinya juga mengapresiasi acara Reuni Akbar 212 dapat berlangsung lancar dan tertib.