Reuni Akbar 212
Klaim Peserta Reuni Akbar 212 Ada 11 Juta, Prabowo: Banyak Media di Indonesia Tidak Melihatnya
Mengenai jumlah peserta Reuni Akbar 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Prabowo Subianto ikut menanggapi.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
Dedek juga merasa khawatir akan nasib kebebasan pers apabila Prabowo menjabat sebagai seorang presiden.
"Kekhawatiran ini mengingatkan kami kepada jaman orde baru, dimana media dikungkung, diintimidasi hingga dibredel oleh rezim," jelasnya.
• Rocky Gerung dan Effendi Gazali Tanggapi Kolase Foto Prabowo-Jokowi di ILC terkait Aksi Reuni 212
Sebelumnya, dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive, Senin (3/12/2018), Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar menuturkan jumlah peserta reuni 212 yang ikut berpartisipasi.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari media, peserta aksi 212 mencapai 8 hingga 10 juta jiwa.
"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Lanjutnya, Bernard menduga itulah penyebab sejumlah peserta membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mencapai kawasan Monas.
Menurutnya peserta bahkan harus berdesak-desakan untuk mencapai Monas, meski berjalan kaki.
"Ya secara signifikan, kendalanya mungkin karena banyaknya jumlah peserta sehingga menyebabkan desak-desakan, mereka yang datang tidak kebagian pintu masuk, sehingga mereka berada di jauh.
• Inilah 3 Poin yang Disampaikan Effendi Gazali di ILC terkait Aksi Reuni Akbar 212
Karena yang hadir ini bahkan melebihi daripada Aksi 212 yang dua tahun lalu," ungkapnya.
Mengenai jumlah peserta juga diungkapkan oleh Wakil ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, ia menuturkan jumlah yang sama.
Menurut penuturan Hidayat ia mendapat info panitia mengatakan peserta mencapai 8 juta.
"Tadi panitia menyebut 8 jutaan. Tapi kalau saya melihat dari tayangan di video, tadi memang cakupannya jauh lebih luas dan jauh lebih beragam.
Itu artinya adalah sekali lagi umat Islam bisa menjaga komitmen mereka dalam konteks persatuan, kedamaian, ketertiban, kebersihan," kata Hidayat.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)