Breaking News:

Reuni Akbar 212

Inilah 3 Poin yang Disampaikan Effendi Gazali di ILC terkait Aksi Reuni Akbar 212

Pengamat Komunikasi Politik menyampaikan 3 point gagasan dalam acara ILC yang membahas tentang elektabilitas pasangan presiden pasca aksi reuni 212.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Youtube Indonesia Lawyer Club
Effendi Gazali mengomentari tujuan massa yang datang ke reuni 212 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mendapatkan giliran pertama dalam penyampaian gagasan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan oleh tvOne Selasa (4/12/2018).

Dilansir TribunWow dari Indonesia Lawyers Club, Effendi Gazali menyampaikan tiga hal terkait elektabilitas capres/cawapres yang didapatkan oleh lembaga survey di Indonesia.

Diketahui dalam episode kali ini, ILC mengusung tema "Pasca Reuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019".

Berikut adalah tiga poin yang disampaiakan oleh Effendi Gazali :

1. Tanya Siapa yang Membayar Lembaga Survey

Effendi mempertanyakan persoalan lembaga survey yang melakukan survey terkait elektabilitas dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Ia menanyakan sumber pembiayaan dari lembaga survey tersebut.

"Siapa sih sebetulnya yang bayar lembaga-lembaga survey itu, dan menyampaikan hasilnya dalam rangka apa, itu sangat penting" tanya Effendi.

Ia juga memaparkan bahwa dirinya sempat melakukan penelitian kuantitatif selama tiga jam kepada massa yang hadir dalam aksi reuni 212.

Dari penelitian tersebut didapatkan data jika sebagian besar massa yang datang menggunakan uang pribadi untuk mengikuti acara reuni 212.

Effendy Gazali dan Dua Perwakilan Lembaga Survey
Effendi Gazali dan Dua Perwakilan Lembaga Survey (Youtube Indonesia Lawyer Club)

 

Aa Gym Menahan Tangis saat Bicara di ILC: Siapa yang Mau Hancurkan Negeri Ini?

Dari data tersebut, lantas dikaitkan dengan lembaga survey yang dinilai Effendi menggunakan dana pribadi untuk mendapatkan hasil survey terkait elektabilitas kedua pasangan calon.

"Anda kalau mengekspos elektabilitas pasangan capres, selalu bilang dibayar dari dana sendiri, betul kan? Pertanyaan saya, sudah berapa kali anda mengeluarkan dan dibayar dari dana sendiri? Dengan jumlah berapa?," tanya Effendi Gazali kepada para lembanga survey.

"Satu kali ekspos mungkin mengeluarkan dana Rp 800 juta hingga Rp1 miliar ya, artinya sekali Anda melakukan survey itu benar itu, sama seperti umat yang bayar sendiri juga" lanjut Effendi.

Ia lantas membandingkan lembaga survey di indonesia dengan lembaga survey yang ada di luar negeri.

Menurut penjelasan dari Effendi, hanya Pew Research Center yang melakukan survey, namun dana yang mereka gunakan jelas adanya, yakni berasal dari Pew Charitable Trust.

Berat Badan Turun 38 Kg, Ricky Cuaca Kesal Dicurigai Sakit dan Pakai Obat-obatan Terlarang

2. Dampak Naik Turunnya Elektabilitas

Selanjutnya, Effendi juga mengungkapkan jika ada semacam kekhawatiran terkait elektabilitas sehingga terdapat media yang mencoba untuk menyembunyikan acara 212, dan tidak mempublikasikannya.

"Coba tanyakan, apakah ada acara sebesar ini barangkali yang terbesar di dunia, ada nggak yang mengajarkan jika media boleh blok dan menutup hak infomasi publik dan seakan akan itu tidak terjadi," terang Effendi disambut tepuk tangan penonton.

Ia lantas mengungkapkan jika seharusnya media tersebut tetap melakukan peliputan namun disesuaikan dengan kebijakan dari media yang bersangkutan tersebut.

"Anda bisa menyampaikan kebijakan editorial Anda atau mengundang analisis tertentu dan melakukan analisis" ungkap Effendi.

Effendi menegaskan jika media tersebut, harus tetap menyampaikan adanya acara besar reuni akbar 212 tersebut.

Effendy Gazali, Pakar Komunikasi Politik
Effendi Gazali, Pakar Komunikasi Politik (Akun youtube Indonesia Lawyer Club)

 

Effendi Gazali Sampaikan 3 Hal di ILC soal 212, Irma Suryani: Jangan Provokatif dan Berat Sebelah

Dalam penuturan tersebut, Effendi menyampaikan jika aksi reuni 212 akan berakhir pada pengukuran elektabilitas dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Lalu ia menanyakan apa dampak dari naik atau turunnya elektabilitas tersebut pasca aksi 212 yang digelar.

"Nah, setiap pertanyaan elektabilitas pasti muncul di belakangnya kalau dia naik mengapa, kalau dia turun mengapa ? itu jauh lebih penting," jelas Effendi.

3. Tujuan Datangnya Massa

Effendi lantas menjelaskan jika Reuni 212 tahun ini menarik, tapi tidak dijelaskan secara jelas maksud tujuan massa datang sebenarnya untuk apa.

Effendi membandingkan dengan tujuan aksi yang pertama digelar pada 2016, yang mana para peserta melakukan aksi karena ada penistaan agama.

"Namun saya tidak melihat pintu masuk yang luar biasa, mengapa orang datang pada aksi kemarin, semua jawaban yang diberikan mengatakan jika islam itu indah islam itu damai" terangnya.

Effendi Gazali mengomentari tujuan massa yang datang ke reuni 212
Effendi Gazali mengomentari tujuan massa yang datang ke reuni 212 (Youtube Indonesia Lawyer Club)

 

Debat soal Politisasi Reuni 212 dengan Boni Hargens di ILC, Dedi Gumelar: Saya Boleh Pulang Enggak?

Effendi lantas mengungkapkan satu hal penting yakni ketidakadilan.

"Saya menemukan kata ketidakadilan, jadi itu diungkapkan, tapi ketidakadilan seperti apa, itu harus diliat dari beberapa sisi" terangnya.

Dalam akhir penyampaian gagasannya, ia menyampaikan bahwa perlu adanya analisis terkait berbagai pernyataan yang disampaikan oleh Effendi.

Lantas Effendy menyampaikan jika reuni 212 tersebut justru mempersatukan.

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini:

 (TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)

Tags:
Effendi GazaliIndonesia Lawyers Club (ILC)Reuni Akbar 212 di Monas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved