Breaking News:

Reuni Akbar 212

Bahas Elektabilitas Capres pasca Reuni 212, TKN Jokowi-Ma'ruf: Hanya Satu yang Bisa Kalahkan Jokowi

Adian Napitupulu mengungkapkan pendapatnya mengenai elektabilitas Jokowi seusai Reuni Akbar 212.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Fabian Januarius Kuwado
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Minggu (4/11/2018) 

TRIBUNWOW.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Adian Napitupulu mengungkapkan pendapatnya mengenai elektabilitas Jokowi seusai Reuni Akbar 212.

Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa (4/12/2018), menurut Adian dalam pencalonan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, hanya ada satu hal yang dapat mengalahkan Jokowi.

Adian menuturkan Jokowi akan kalah ketika ada calon yang memiliki prestasi lebih.

Ia juga mengomentari tidak tepat jika Reuni 212 yang dipakai untuk mengukur elektabilitas Jokowi.

"Kalo menurut saya, Jokowi akan kalah ketika ada yang mempunyai prestasi lebih daripada Jokowi, jadi kemudian kalau kita gunakan acara reuni 212 ini dijadikan alat ukur untuk elektabilitas, menurut saya enggak tepat, bagaimanapun juga yang dilakkukan oleh Jokowi itu prestasinya jelas." kata Adian.

4 Statement Aa Gym di ILC Bahas Reuni 212, Usul Undang Ahok hingga Singgung Pilpres 2019

Adian menilai jika Jokowi sampai sekarang masih belum mempunyai lawan untuk menandingi prestasi yang sudah sang presiden peroleh.

Menurutnya, jika berjuta orang datang ke Reuni 212, Jokowi yang mendatangi jutaan orang.

"Jokowi tidak akan mendatangkan sekian banyak orang, bahkan berjuta-juta orang, tapi menurut saya bahwa Jokowi lah yang akan mendatangi berjuta-juta orang," tegas Adian.

Karena Jokowi memang telah terbiasa melakukan blusukan.

Sebelumnya, Adian menanggapi kaitan Aksi Reuni Akbar 212 dengan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Kalau saya mau meyakini bahwa sebenarnya tidak ada kaitan antara reuni 212 ini dengan elektabilitas," jelas Adian.

Adian Napitupulu Tim Kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin
Adian Napitupulu Tim Kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Youtube Indonesia Lawyer Club)

Ia kemudian menegaskan jika reuni 212 tersebut tidak mempunyai kaitan dengan urusan politik.

"Tetapi karena judul acara ini mengukur elektabilitas calon presiden dan wakil presiden terkait reuni itu, justru saya yang jadi bingung, apa hubungannya?,".

Menurutnya, jika memang kegiatan itu tidak memiliki kaitan dengan politik, maka tidak perlu dikait-kaitkan.

"Kalau kemudian itu (reuni 212) adalah acara politik, mungkin ada kaitannya dengan elektabilitas para capres, tapi kalau misalnya tidak, harusnya tidak perlu dikait-kaitkan, menurut saya itu," terangnya.

Rocky Gerung dan Effendi Gazali Tanggapi Kolase Foto Prabowo-Jokowi di ILC terkait Aksi Reuni 212

Lanjutnya, ia berpendapat dampak yang akan dirasakan dari perkumpulan massa yang sangat besar.

"Ketika kemudian reuni 212 ini bisa berdampak kepada elektabilitas, sambil kita menunggu hasil survei, kita lihat, apa yang paling sensitif dari akumulasi massa sangat besar," terang Adian.

Ia memberi contoh apakah berdampak seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Nyatanya sampai saat ini nilai tukar rupiah masih dalam kondisi wajar justru nilai tukar semakin menguat.

Ia juga mengatakan dari aksi Reuni 212 yang berjalan lancar, rakyat akan melihat bahwa menjelang pemilu Indonesia tetap kondusif.

"Berarti bahwa secara ekonomi tidak berdampak, elektabilitas pun menurut saya tidak berdampak buruk terhadap Jokowi, rakyat akan melihat kemudian bagaimana rakyat melihat Jokowi sebagai presiden yang paling sering dihina oleh orang itu ternyata mampu menjaga Indonesia tetap kondusif saat menjelang pemilu," terang Adian.

Diundang di ILC, Adian Napitupulu Mengaku Bingung: Apa Hubungannya Elektabilitas dan Reuni 212?

Sebelumnya, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menuturkan pemahamannya terkait pengaruh Reuni Akbar 212 terhadap elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

Adjie Alfaraby mengatakan pengaruh terhadap elektabilitas hanya terbatas pada segmen tertentu.

"Kalau kita membedah tentang pengaruh 212 terhadap elektabilitas kedua capres. Kalaupun berpengaruh, walaupun jawaban ini bersifat hipotesis karena kita belum melakukan survei secara riil. Pengaruhnya mungkin akan terjadi pada segmen tertentu," ujar Adjie Alfaraby.

Segmen, kata Adjie Alfaraby, yakni beragamnya karakteristik dari pemilih Islam.

"Oleh karena itu kita melihat walaupun nanti ada pengaruh yang signifikan terhadap elektoral kepada salah satu capres, maka pengaruhnya mungkin hanya terbatas pada segmen-segmen tertentu secara umum," tandas Adjie Alfaraby.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Adian NapitupuluReuni Akbar 212 di MonasIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved