Liga Indonesia
Pelatih PSM Makassar Akui Dirinya Kantongi Bukti Terkait Pengaturan Skor di Liga Indonesia
Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, mengakui dirinya mengantongi bukti terjadinya match fixing atau pengaturan skor di persepakbolaan Indonesi
Penulis: Bobby W
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, mengakui dirinya mengantongi bukti terjadinya match fixing atau pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.
Namun, Rene Alberts enggan memberitahukan kapan dan siapa saja yang menjadi dalang pengaturan skor di persepakbolaan Tanah Air kepada khalayak umum.
Sosoknya bahkan menantang media untuk juga melakukan investigasi terkait kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini
"Kalau saya seorang wartawan, ini akan menjadi pemberitaan yang sangat bagus dan harus terus dikorek informasinya," kata Rene Albers dikutip Tribunwow.com dari BolaSport.com, Selasa (4/12/2018).
"Saya yakin koran yang akan dijual nanti pasti laku keras karena semua orang membacanya. Kalau kamu mau ada bukti atau tidak, saya punya, tetapi saya tidak bisa kasih tahu ke kamu," ucap pelatih asal Belanda tersebut.
• Jadi Pusat Kontroversi Pengaturan Skor, Hidayat Resmi Mundur dari Exco PSSI
Tak hanya di Indonesia, Rene juga secara terang-terangan mengatakan pengaturan skor sebenarnya juga terjadi di Singapura dan Malaysia juga.

"Saya pernah mengalami ini di Malaysia dan Singapura, tetapi ini berbeda karena di Indonesia orang yang terlibat pengaturan skor masih terlihat," kata Rene Alberts yang pernah melatih beberapa klub di Asia Tenggara seperti Kedah FA, Sarawak FA, Home United, Tanjong Pagar, dan timnas U-19 Malaysia.
"Jadi, lakukan pekerjaan kalian wartawan dan mulailah menginvestigasikan ini," kata mantan pelatih timnas U-19 Korea Selatan tersebut.
Pernyataan Rene pun menambah panas isu terkait pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia
Sebelumnya, kontroversi mulai memanas usai Manajer Madura FC, Yanuar, mengaku mendapatkan tawaran pengaturan skor oleh anggota Komite Eksekutif PSSI, Hidayat, sebelum Liga 2 2018 dimulai.
Dilansirt Tribunwow.com dari Bolasport.com Hidayat pun akhirnya memutuskan untuk mundur dari Komite Exco PSSI pada hari Senin (3/12/2018) karena kasus yang menderanya tersebut.
Sosoknya memilih mundur setelah pada Minggu (2/12/2018) dipanggil Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Di depan Komdis PSSI, ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

• Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts Sebut Bhayangkara FC Tidak Senang Timnya Juara Liga 1 2018
Pria yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur, itu mengatakan bahwa ia bukan mafia di persepakbolaan Indonesia.
Ia juga mengaku bersalah setelah menerima telepon dan mencoba menawarkan kepada manajer Madura FC.