Kabar Tokoh
Fadli Zon: Setahu Saya Dubes Saudi Osamah Bersahabat dengan Umat Islam di Indonesia
Melalui kicauannya itu, Fadli Zon menuturkan jika Osamah adalah seorang diplomat yang bersahabat dengan umat islam di Indonesia.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengungkapkan sikap Duta Besar Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaibi, menurut versinya.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Fadli Zon melalui laman Twitter, @fadlizon, yang diunggah pada Selasa (4/12/2018).
Melalui kicauannya itu, Fadli Zon menuturkan jika Osamah adalah seorang diplomat yang bersahabat dengan umat islam di Indonesia.
Selain itu, Fadli Zon juga berpendapat bahwa Osamah adalah pribadi yang selalu membela kepentingan Indonesia.
• Absen di Penghargaan Ballon dOr, Lionel Messi Pilih Lakukan Kegiatan Ini
"Setahu saya Dubes Saudi Dr. Osama adalah diplomat yang bersahabat dengan umat Islam di Indonesia.
Ia juga konsisten, lurus dan selalu membela kepentingan Indonesia," tulis Fadli Zon.
Diketahui, kicauan Fadli Zon ini dituliskannya beberapa saat pasca cuitan Osamah terkait reuni akbar alumni 212 menuai polemik.
Osamah melalui akun Twitter @Os_alshuibi, Minggu (2/12/2018), menuliskan bahwa aksi reuni akbar 212 merupakan reaksi atas pembakaran bendera tauhid yang terjadi sebulan lalu.
Cuitan ini pun langsung menjadi perbincangan.
Tangkap gambar kicauan Osamah itu juga beredar luas di media sosial.

"Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam
Sebagai reaksi atas pembakaran bendera atau panji tauhid dari kelompok yang sesat sebulan lalu.
Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Diharapkan untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas," tulis Osamah.
Tak lama setelah kicauan itu diunggahnya, Osamah pun langsung menhapusnya dan mengganti dengan kicauan yang baru.
• Sebelum Dibunuh, Khashoggi Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Buas di Pesan WhatsApp
Dalam kicauan yang sudah ia perbaiki itu, Osamah menuliskan jika reuni akbar 212 adalah kegiatan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan untuk menjaga keamanan negara.
Sama dengan kicauan sebelumnya, Osamah juga menuliskan nama Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Fadli Zon dimana disebutnya turut menghadiri acara tersebut.
Ia juga memberikan imbauan kepada warga Saudi yang sedang berada di Jakarta untuk tidak mendekati area aksi tersebut dilaksanakan agar terhindar dari macet.
"Berkumpulnya jutaan massa dalam rangka persatuan Islam dan kerja sama untuk menjaga keamanan negara.
Turut dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Diimbau kepada warga negara Saudi untuk tidak mendekati area aksi tersebut dilaksanakan agar terhindar dari macet," kicau Osamah seperti yang sudah TribunWow.com terjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, mengutip Tribunnews.com, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj diketahui memberikan memprotes atas kicauan pertama Osamah terkait reuni 212.
Menurut Said Aqil Siroj, tindakan Osamah sama saja dengan telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat kicauan yang telah dihapusnya itu.
• Ungkap Habib Rizieq Bukan Sosok Menakutkan, Dubes Arab Saudi: Kalau Bermasalah Tentu Sudah Dipenjara
"Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," tegas Said Aqil Siroj, Senin (3/12/2018).
Padahal Indonesia adalah negara yang memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
"Hal ini jelas mengganggu hubungan diplomatik RI Saudi Arabia. Atas dasar ini, kami menyampaikan protes keras," ungkapnya.
Said Aqil Siroj mengatakan, Osamah telah secara sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh aksi pembakaran bendera oleh organisasi yang dimaksud dengan mengatakan jamaah almunharifah (organisasi yang sesat dan menyimpang).
Padahal terkait hal ini, Said Aqil Siroj menjelaskan, GP Ansor telah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran dan tindakan tersebut keluar dari SOP GP Ansor.
"Bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan kejadian tersebut," ujar KH Said Aqil Siroj.
PBNU lantas mendesak pemerintah Indonesia untuk menyampaikan nota kepada pemerintah Saudi.
"Agar memulangkan saudara Osamah sebagai bagian dari sanksi atas tindakannya yang gegabah dengan mencampuri urusan politik negara Indonesia," pinta Said Aqil Siroj. (*)