Breaking News:

Reuni Akbar 212

Pidato Lengkap Anies Baswedan di Reuni 212, Sampaikan Pesan Jangan Anggap Remeh Proses Politik

Berikut isi pidato lengkap Anies Baswedan saat berada di atas panggung Aksi Reuni Akbar 212

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
Instagram/ @aniesbaswedan
Anies Baswedan di Monas, Minggu (2/12/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Basawedan turut berpartisipasi menjadi peserta Aksi Reuni Akbar 212 di Monas, pada Minggu (2/12/2018).

Dilansir TribunWow.com dari video akun Youtube Front TV, Minggu (2/12/2018), Anies Baswedan turut memberikan pidato di hadapan peserta aksi.

Dalam pidatonya Anies menyampaikan beberapa pesan kepada peserta mengenai kebijakan yang jangan dianggap enteng dengan menyinggung sejarah yang pernah dilakukan di Monas.

Selain itu Anies mengingatkan kepada peserta aksi untuk selalu menjaga persatuan Indonesia.

Berikut isi pidato lengkap Anies Baswedan saat berada di panggung Aksi Reuni Akbar 212:

"Pada pagi yang sejuk ini, atas nama pemprov DKI Jakarta, saya mengucapkan selamat datang di kawasan Monas kepada para hadirin semuanya. Tempat ini memang dirancang untuk tempat berkumpulnya rakyat.

Pertama kali digunakan pertengahan bulan September 1945, ketika sebulan sebelumnya, sekelompok orang yang menjadi pemimpin bangsa memutuskan proklamasi, kekuatan kolonial meragukannya, mengecilkannya, dianggap ini hanyalah aspirasi sekelompok orang saja.

Jokowi Teken PP No 49 Tahun 2018 soal Pengangkatan Tenaga Honorer jadi Pegawai Pemerintah

Bulan september ratusan ribu warga dari sekeliling jakarta berkumpul di lapangan ini. Mengirimkan pesan kepada semuanya, ini adalah ikhtiar kemerdekaan untuk seluruh rakyat Indonesia. Tempat ini adalah tempat untuk kita semua.

Karena itu, tidak pernah ada menggunakan wajib KTP di tempat ini. Katanya semalam beredar itu ya. Karena sudah pasti, yang masuk kesini pasti warga negara Indonesia. Ini tetap milik umum, milik semuanya, bukan sekelompok orang, Monas adalah milik seluruh warga Indonesia.

Yang kedua izinkan saya menyampaikan kepada saudara sekalian dan meminta doa, Alhamdulillah, satu tahun di Jakarta, satu persatu janji kita Insha Allah kita tunaikan. Yang dianggap tidak mungkin Insha Allah kita akan laksanakan satu persatu. DP 0 rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana.

Menutup tempat -tempat maksiat dulu dianggap tidak mungkin, sekarang terlaksana. Menghentikan reklamasi, dulu dianggap tidak mungkin, sekarang kita lakukan.

Saudara-saudara semua, dan itu dilakukan tanpa kekerasan. Cukup selembar kertas dan sebuah tanda tangan.

Massa aksi Reuni 212 tampak mulai berjalan kaki menuju Monumen Nasional karena akses jalan telah ditutup pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB.
Massa aksi Reuni 212 tampak mulai berjalan kaki menuju Monumen Nasional karena akses jalan telah ditutup pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB. (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Jimly Asshiddiqie: Reuni 212 Bentuk Perlawanan terhadap Penguasa yang Alami, Sah dan Konstitusional

Karena itu saudara-saudara sekalian, jangan pernah anggap enteng proses politik. Karena disitulah tanda tangan nanti akan menentukan arah kebijakan.

Kita semua yang hadir disini memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab untuk menjaga persatuan, yang unik dari Indonesia bukan hanya keberagamannya. Yang unik dari Indonesia bukan kita sekedar berasal dari latar belakang berbeda-beda.

Yang unik dari Indonesia adalah ditempat ini hadir persatuan bagi seluruh rakyatnya. Kalau biacara keberagaman, banyak negeri lain lebih beragam dari kita, karena itu yang lebih bisa kita banggakan adalah persatuannya.

Persatuan bukan hanya sekedar yang didatangkan oleh pihak lain. Kalau latar belakang, tidak bisa dirubah, saya besar di Jogja, ada yang besar di Solo, ada yang besar di Minang, Kalimantan, tidak bisa diubah.

Tetapi persatuan, adalah hasil ikhtiar kita. Insha Allah kita akan menjadi bagian dari persatuan yang menjaga republik ini.

Sebut Reuni 212 Bernuansa Politis, Mahfud MD: Hadir di Sana Bukan Ukuran Keimanan

Gubernur DKI Anies Baswedan di Aksi Reuni Akbar di Monas, Minggu (2/12/2018).
Gubernur DKI Anies Baswedan di Aksi Reuni Akbar di Monas, Minggu (2/12/2018). (Instagram/ @aniesbaswedan)

Dan saudara sekalian, persatuan hanya bisa dihadirkankan dengan rasa keadilan. Keadilan, Insha Allah itu yang akan kita perjuangkan terus di DKI Jakarta ini. Mengembalikan agar rasa kesetaraan dan keadilan.

Saudara semua yang saya hormati, saya harap semua yang berkumpul di tempat ini, menjaga ketertiban. Mari buktikan bahwa mendapatkan izin berkegiatan di Monas, dibuktikan dengan hadir tertib, kembali tertib, dan biarkan mereka yang menduga terjadi kekacauan di sini, kecewa.

Karena ternyata yang hadir justru mendatangkan ketertiban, kedamaian, siap?

Update Klasemen Liga 1 2018: PSM Makassar Berambisi Geser Persija Jakarta dari Posisi Puncak

Bukan saja ketika di kawasan Monas, pada saat kembali, siaspapun yang ditemui, salam, iringkan senyum, tunjukkan hadirin yang di Monas, memancarkan kedamaian untuk semuanya. Itu akan menguatkan pesan, bahwa yang hadir di sini mempersatukan pesan, persatuan, kedamaian dan keadilan di sini.

Terimakasih kepada semua pihak yang mengelola acara ini, meskipun jumlah pesertanya luar biasa, tapi ketertibannya akan mempesona dunia, kerapihannya mempesona semua yang menyaksikan."

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Aksi Reuni Akbar di Monas, Minggu (2/12/2018).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Aksi Reuni Akbar di Monas, Minggu (2/12/2018). (Instagram/ @aniesbaswedan)

Untuk video lengkap Aksi Reuni Akbar 212 di Monas, bisa dilihat melalui  link ini.  

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan sempat mendapat protes dari Gerakan Jaga Indonesia, pada Kamis (29/11/2018), karena memberikan izin terselenggaranya Aksi Reuni Akbar 212 di Monas.

Dilansir dari WartaKotaLive.com, Kamis (29/11/2018), masa dari Gerakan Jaga Indonesia berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Presidium Nasional Gerakan Jaga Indonesia Boedi Djarot menuturkan alasannya menuntut pencabutan izin acara tersebut.

Menurutnya, Reuni 212 di Monas tidak memiliki manfaat.

Sebut Reuni 212 Bernuansa Politis, Mahfud MD: Hadir di Sana Bukan Ukuran Keimanan

Boedi mengatakan Anies akan memberikan izin karena merasa itu balas budi Anies Baswedan kepada aksi 212 yang lalu menggulingkan Ahok di saat mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2107.

"Kami tahu Anies akan melakukan balas budi terhadap mereka. Saya pastikan itu pasti ada agenda agenda politik didalamnya," ujar Boedi di lokasi, Kamis (29/11/2018).

Boedi meyakini ada orang-orang politik untuk menjatuhkan Indonesia didalam Reuni 212 besok.

"Saya pastikan ada orang politik yang mau menjatuhkan Indonesia. Kami akan jaga ini semua," Ucap Boedi.

Dalam pantauan Warta Kota, sejumlah massa menduduki dan mendorong pagar Balai Kota sambil berteriak meminta Anies segera keluar menemuinya.

"Mereka bukan organisasi agama, mereka adalah partai yang membawa agenda politik. Anies keluar!!!," teriak massa aksi.

Menanggapi aksi protes itu, Anies memilih tak berbicara banyak.

DikutipTribunWow.com dari TribunJakarta.com, Jumat (30/11/2018), Anies mengatakan acara Reuni Aksi 212 merupakan layaknya acara lain pada umumnya.

Karena menurut Anies, hampir disetiap minggu, banyak permohonan izin sejumlah acara.

"Di Monas itu, setiap weekend ada kegiatan, setiap weekend. Setiap weekend saya memberikan izin banyak kegiatan dan tidak ada yang berbeda dengan permintaan dari mereka yang mau melakukan reuni," kata Anies, Jumat (30/11/2018).

"Tahun lalu juga, jadi ya biasa saja," ungkapnya. (TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Reuni Akbar 212Anies BaswedanMonumen Nasional (Monas)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved