Terkini Daerah
5 Imbauan untuk Peserta yang Hadiri Aksi Reuni Akbar 212, dari Panitia Acara hingga Bawaslu
Jelang aksi Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) di Monumen Nasional (Monas), ini imbauan sejumlah tokoh.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Menjelang aksi Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) di Monumen Nasional (Monas), sejumlah tokoh melayangkan imbauan kepada peserta aksi.
Aksi yang rencananya akan digelar pukul 03.00 WIB hingga 13.00 WIB, akan dimulai dengan shalat tahajud, subuh dan dzikir berjamaah, zikir, istighosah kubro.
Kemudian mendengarkan tausiah agama, serta menyaksikan bendera tauhid warna-warni dan bendera merah putih.
Berikut imbauan dari panitia hingga Bawaslu terkait peserta aksi 212 yang telah TribunWow rangkum.
1. Jangan Kampanye
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Jumat (30/11/2018), Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja memberikan peringatan kepada peserta agar tidak melakukan kampanye.
• Jawaban Tegas Gibran Rakabuming saat Ditanya Soal Rencana Bantu Jokowi Berkampanye
Hal ini lantaran kampanye dengan cara rapat terbuka hanya dapat dilakukan, pada 23 Maret-12 April 2019.
Kemudian, jika memang akan melangsungkan aksi kampanye terbuka, para peserta aksi hanya boleh melakukan setelah mendapat izin dari Komisi Pemilihan Umum RI.
"Izin ke KPU ada surat tanda. Mereka melakukan pertemuan terbatas. Kalau di arena terbuka jangan, kalau tertutup di gedung boleh silakan," ujar Bagja, kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).

2. Jangan ucapkan ujaran kebencian
Bagja juga meminta kepada peserta atau panitia reuni 212 dilarang menghina atau menyampaikan ujaran kebencian yang ditujukan kepada peserta pemilu.
"Pertama, dilarang kampanye, baik capres, parpol, caleg, dan calon anggota DPD, semua nggak boleh. Kedua, menghina atau menyampaikan ujaran kebencian. Kemudian, mengganggu ketertiban juga tak boleh," tambahnya.
• Ucapan Terima Kasih Ayu Dewi untuk Semua Orang yang Mendoakan Ibunya
3. Jaga Kebersihan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Isnawa Adji mengatakan, dalam aksi ini, ia meminta para peserta menciptakan suasana tertib dan nyaman, termasuk kedisiplinan massa dalam mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam karung, dilansir dari Tribunnews.
Karena hal itu lebih memudahkan petugas pasukan oranye Dinas Lingkungan Hidup dan PPSU kelurahan dalam penanganannya.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah siapkan sejumlah sarana dan prasarana penunjang.
Mengerahkan 500 personil di lapangan, Dinas Lingkungan Hidup juga menyediakan truk sampah organik, Kijang Lintas, dan mobil road sweeper, dengan jumlah masing-masing sebanyak 10 unit.
• Fakta Wanita Jepang yang Nyaris Diperkosa Sekuriti Apartemen, Kronologi hingga Pelaku Menangis
Ada pula 10 ribu kantong plastik, 300 sapu lidi dan pengki, serta enam bus toilet telah disiapkan.
Isnawa Aji juga menuturkan, pihaknya akan menyebar ratusan petugas di sekitar Masjid Istiqlal, kawasan jalan Medan Merdeka, Monas, Patung Tugu Tani, dan area patung Arjuna Wiwaha (patung Kuda).
"Bersamaan dengan Car Free Day (CFD) saya juga libatkan perkuatan dari sudin LH Jakbar dan Jaksel dan siagakan semua wilayah. Karena peserta akan berdatangan dari semua wilayah, meski fokus penanganannya disekitar Monas sampai dengan HI," ujar Isnawa saat dihubungi, Jumat (30/11/2018).
4. Jangan bawa atribut partai
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif menegaskan kepada peserta untuk tidak membawa atribut-atribut partai politik, atau terkait capres-cawapres Pilpres 2019.
"Bagi kita enggak perlulah bawa atribut partai mana pun. Orang juga sudah tahu 212 itu bagaimana arah perjuangannya," ujar Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif dalam konferensi pers di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Lanjutnya, Slamet Maarif mengatakan jika ada yang membawa atribut Pilpres 2019, akan langsung dilakukan pengamanan.
• Permintaan Maaf Febri Hariyadi seusai Timnas Indonesia Gagal Lolos di Piala AFF 2018
"Sesuai dengan cara yang akhlakulkarimah, kami akan amankan bendera atau atribut partai politik," kata dia
"Entah itu atribut parpol atau wajah salah satu pasangan capres-cawapres," lanjutnya.
Namun Slamet Maarif menuturkan pihaknya tidak bisa memastikan apakah atribut-atribut tersebut semuanya bakal diamankan, lantaran tim keamanan yang diturunkan jumlahnya berkisar 6 ribu personel gabungan dari laskar-laskar ormas islam.
"Nah, kalau yang hadir nanti ada 10 juta kan lain ceritanya pasti," tambahnya.
"Pasti kami akan upayakan semaksimal mungkin," pungkasnya saat ditanya mengenai sosialisasi.
• Pergi dari Bali United, Widodo Cahyono Putro Dikabarkan Dapat Pinangan Melatih Sriwijaya FC
5. Bawa bendera kalimat Tauhid
Dilansir dari WartaKotaLive.com, Humas dan Media Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, panitian 212 telah menyiapakan pengibaran satu juta bendera bertuliskan kalimat tauhid pada reuni akbar 212.
"Kita masih persiapan, karena ini menjadi agenda tahunan, kita betul-betul fokus, di mana adalah kibarkan satu juta bendera kalimat tauhid," ujar Novel Bamukmin saat dihubungi, Senin (26/11/2018).
Lanjutnya, ia mengimbau para massa yang datang dapat membawa bendera secara sukarela.
"Kita mengimbau kepada masyarakat secara rela membuat bendera sebanyak-banyaknya," kata Novel Bamukmin.
• Berikut Pengalihan Arus Lalu Lintas saat Reuni Akbar 212 pada Hari Minggu 2 Desember
Diberitakan sebelumnya, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Ustaz Al Khaththat menuturkan jamaah yang hadir diperkirakan sekitar 4 juta orang.
Al Khaththat menyebut massa itu terdiri dari sejumlah komunitas dan ormas islam yang tersebar di Indonesia.
Al Khaththat juga mengatakan kepada massa yang ingin hadir, tidak perlu takut jika ada ancaman.
"Masyarakat tidak perlu takut datang ke Monas meskipun mendapatkan ancaman-ancaman," ujarnya di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Menyinggung massa yang hadir pada tahun lalu, yakni ada 7 juta jamaah yang hadir.
• Soal Reuni 212, Fahri Hamzah: Kalau Saya jadi Pak Jokowi, Saya Datang
Al Khaththat membantah jumlah tersebut mengalami penurunan.
"Jadi begini, di tahun 2017 yang 7 juta itu, kami tidak pernah memprediksi yang hadir itu berapa, sama halnya dengan yang 4 juta untuk tahun ini," imbuhnya.
Al Khaththat mengatakan acara ini merupakan nikmat Allah yang harus dirayakan.
"Kita berkumpul peringati persatuan umat pada 212 tahun 2016 lalu. Ini nikmat Allah 2 tahun lalu yang efeknya bisa kita rasakan," tegasnya.
(*)