Terkini Daerah
Tanggapan 7 Tokoh terkait Aksi Reuni Akbar 212 di Monas, Ajak Jokowi-Prabowo hingga Sebut Tak Perlu
Adanya rencananya aksi Reuni Akbar 212 ini, mendapat beragam tanggapan dari para tokoh, Menko Polhukam Wiranto hingga Ma'ruf Amin
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Acara Reuni Akbar 212 rencananya akan di gelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menuturkan telah menerima surat permohonan izin dari panitia namun belum melihatnya.
"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia. (Jumlah massa) belum tahu, saya belum lihat suratnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).
Adanya rencananya aksi Reuni Akbar 212 ini, mendapat beragam tanggapan dari para tokoh, Menko Polhukam Wiranto hingga calon wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, berikut rangkuman TribunWow.
1. Wiranto: Tak Relevan lagi
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dalam menanggapi aksi reuni 212 ini, menilai tidak relevan lagi, dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/11/2018).
• Sejumlah Tokoh Sebut Kegiatan Reuni 212 pada Desember Mendatang Tak Punya Esensi dan Tidak Relevan
Hal ini lantaran seperti tujuan gerakan ini, pada awalnya mendemo mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu dianggap menista agama.
Wiranto menilai tak relevan lagi karena Ahok sendiri telah ditahan dan permasalahan tersebut sudah dianggap selesai.
"Gerakan itu kan sudah punya tujuan, sudah jelas sasarannya, ke saudara Ahok dan itu sudah selesai. Kalau sudah selesai nanti mau demontrasi lainya ya silahkan saja, Tapi kan kalau demontrasi soal Ahok tak relevan lagi," katanya di Bandung, Selasa (28/11/2018).

Lanjutnya, Wiranto menuturkan, mendekati tahun politik, seharusnya energi dan kegiatan diarahkan untuk membangun partisipasi publik untuk ikut serta dalam pemilihan umum (Pemilu).
Wiranto juga berharap masyarakat bisa jadi bagian sukses Pemilu, bukan malah menjadi bagian dari terhambatnya pemilu.
• Bahas Reuni Akbar 212, Fahri Hamzah Usul Jokowi-Maruf dan Probowo-Sandi Berpelukan di Atas Panggung
"Kalau Pemilu sukses maka demokrasi kita berjalan lebih lebih maju lagi tapi kalau pada saat Pemilu kita ricuh menjelang Pemilu, ada kekacauan itu kan menandakan bahwa demokrasi kita tidak pernah dewasa," katanya.
Wiranto juga mengajak agar masyarakat ikut serta berpartisipasi agar Pemilu berjalan dengan baik.
"Maka saya mengajak dan mengimbau marilah kita bersama-sama menjaga agar pemilu berjalan dengan baik dan prakondisi yang berjalan ini bisa kita jaga dengan baik suhunya, hangat boleh tapi jangan mendidih," katanya.
2. MUI Jawa Barat: 212 Melenceng ke Arah Politik
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menilai, kegiatan reuni 212 sudah melenceng ke arah politik, dilansir dari Kompas.com.
"Dari hasil pengamatan kami, kegiatan reuni 212 itu sudah tidak murni lagi sebagai kegiatan keagamaan. Kegiatannya sudah melenceng ke arah politik," kata Ketua MUI Jawa Barat Rachmat Syafei di kantornya, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (28/11/2018).
"Ini semua kan demi NKRI. Di samping usaha, doa juga tetap harus dilakukan. Minta agar bangsa ini diselamatkan dan dijauhkan dari sifat kegaduhan, kerusuhan dan lain sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Rachmat pun meminta kepada masyarakat untuk tidak membungkus kegiatan politik dengan isu-isu keagamaan menjelang Pilpres 2019.
"Kegiatan politik silakan saja berjalan, tapi jangan sampai menggunakan embel-embel agama," tuturnya.
• Tegaskan Komitmennya, PKS Ingin Sukseskan Reuni Akbar 212
3. Fahri Hamzah: Ajak Joko Widodo dan Prabowo Subianto
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengajak calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk datang di acara Reuni Akbar 212.
Ajakan itu lantaran agar meyakinkan acara tersebut jauh dari nuansa politik.
"Makanya usul kita Pak Jokowi, Pak Prabowo datang sampingan, Pak Sandi, Pak Ma'ruf datang salaman pelukan menjelang pemilu damai begitu dong," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Tak seperti pendapat Gubernur Jambi, Fahri menilai acara tersebut jauh dari kepentingan politik.
Fahri menuturkan Reuni 212 sebagai upaya untuk merawat persatuan di tengah perbedaan.
"Kita rayakan adalah persatuan, upaya kita untuk menjaga agar bangsa kita tetap bersatu walaupun kita memiliki perbedaan," pungkasnya.
• Soal Survei Indikasi 41 Masjid Tepapar Radikalisme, Dewan Penasihat PA 212: Penelitiannya Ngawur
4. Fadli Zon: Bukan acara politik
Melansir dari Tribunnews.com, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan Reuni Akbar 212 bukanlah forum agama yang dijadikan dukungan politik.
Hal itu ia sampaikan menanggapi adanya pendapat yang menyatakan acara tersebut merupakan agenda mendukung capres-cawapres di Pilpres 2019.
"Ya, ini kan reuni, bukan mendukung paslon (pasangan calon). Jadi kalau mau ikut ya ikut saja," ucap Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2018).
5. Ahmad Basarah: Yang penting sesuai koridor hukum
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Basarah, tak menilai kegiatan reuni 212 sebagai ancaman bagi kubu petahana, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com.
Ia juga menilai kegiatan reuni itu harus dihormati.
Namun demikian, Basarah hanya mengimbau agar kegiatan itu dilakukan sesuai dengan koridor hukum.
"Jadi sepanjang semangat dan niat berkumpul, bereuni dan lain sebagainya dalam bingkai NKRI tak perlu dikhawatirkan, apalagi dianggap satu ancaman," ujar Basarah, di Kantor Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2018).
"Kita hormati, semangat untuk berkumpul secara lisan, yang penting sesuai koridor hukum," imbuhnya.

6. Anies Baswedan: Saya datang Insya Allah
Meski bukan sebagai alumni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bakal hadiri acara Reuni Akbar Alumni 212 yang diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas) pada Minggu, 2 Desember 2018, dilansir dari Tribunnews.com.
Penyelenggaraan reuni ini merupakan kali kedua setelah juga dilakukan pada tahun 2017 lalu.
"Seperti tahun lalu, saya datang juga meskipun saya bukan alumni. Tapi saya datang Insya Allah," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).
7. Ma'ruf Amin: Kalau ada agenda politiknya, tidak perlu
Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menuturkan Reuni Akbar 212 boleh diadakan, namun dengan satu catatan.
"Kalau hanya untuk kekeluargaan dan silaturahmi (tidak apa-apa), tetapi kalau ada agenda politik ya tidak perlu," ujar Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Selatan, Selasa (13/11/2018), dikutip dari Tribunnews.com.
Di satu sisi, Ma'ruf Amin menyebut urusan reuni 212 sudah selesai, sehingga reuni tersebut dirasa tidak perlu.
"Untuk apa?" ujarnya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)