Breaking News:

Terkini Daerah

Anies Baswedan Didemo karena Izin Reuni 212 di Monas, Massa Gerakan Jaga Indonesia: Anies Keluar!

Menjelang aksi Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) di Monumen Nasional (Monas), Gerakan Jaga Indonesia demo anies baswedan.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
Capture Youtube Warta Kota
Gerakan Jaga Indonesia menggelar aksi penuntutan pembatalan izin aksi Reuni 212 di Monas, Minggu (2/12/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Menjelang aksi Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) di Monumen Nasional (Monas), Gerakan Jaga Indonesia mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencabut izin Reuni 212.

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Kamis (29/11/2018), masa dari Gerakan Jaga Indonesia berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Presidium Nasional Gerakan Jaga Indonesia Boedi Djarot menuturkan alasannya menuntut pencabutan izin acara tersebut.

Menurutnya, Reuni 212 di Monas tidak memiliki manfaat.

Boedi mengatakan Anies akan memberikan izin karena merasa itu balas budi Anies Baswedan kepada aksi 212 yang lalu menggulingkan Ahok di saat mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2107.

"Kami tahu Anies akan melakukan balas budi terhadap mereka. Saya pastikan itu pasti ada agenda agenda politik didalamnya," ujar Boedi di lokasi, Kamis (29/11/2018).

Video Detik-Detik Warga Pangkalpinang Temukan Buaya 3 Meter saat sedang Memancing di Sungai

Boedi meyakini ada orang-orang politik untuk menjatuhkan Indonesia didalam Reuni 212 besok.

"Saya pastikan ada orang politik yang mau menjatuhkan Indonesia. Kami akan jaga ini semua," Ucap Boedi.

Dalam pantauan Warta Kota, sejumlah massa menduduki dan mendorong pagar Balai Kota sambil berteriak meminta Anies segera keluar menemuinya.

"Mereka bukan organisasi agama, mereka adalah partai yg membawa agenda politik. Anies keluar!!!," teriak massa aksi.

Diberitahukan sebelumnya, Anies Baswedan tidak melarang rencana aksi 212 di Monas tersebut, dilansir TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Senin (19/11/2018).

"Tidak ada larangan," kata Anies.

Namun Anies menjelaskan pihak panitia Reuni Akbar 212 harus tetap mengajukan surat izin keramaian pada Polda Metro Jaya.

Ditanya soal Doorprize Jaguar dan Souvenir Emas, Ayah Pengantin Crazy Rich Surabaya: Kabar itu Hoaks

"Izin keramaian itu dari kepolisian. Secara prinsip kita menyetujui tempatnya bisa digunakan (Monas)," ujar Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menuturkan telah menerima surat permohonan izin dari panitia namun belum melihatnya, dilansir dari Tribunnews.com.

"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia. (Jumlah massa) belum tahu, saya belum lihat suratnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

Menanggapi adanya rencana aksi Reuni Akbar 212, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menilai aksi tersebut tidak relevan lagi, dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/11/2018).

Hal ini lantaran seperti tujuan gerakan ini, pada awalnya mendemo mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu dianggap menista agama.

Wiranto menilai tak relevan lagi karena Ahok sendiri telah ditahan dan permasalahan tersebut sudah dianggap selesai.

Peringati Hari Korpri, Beragam Kegiatan Digelar dari Sunatan Massal hingga Pecahkan Rekor Muri

"Gerakan itu kan sudah punya tujuan, sudah jelas sasarannya, ke saudara Ahok dan itu sudah selesai.

Kalau sudah selesai nanti mau demontrasi lainya ya silahkan saja, Tapi kan kalau demontrasi soal Ahok tak relevan lagi," katanya di Bandung, Selasa (28/11/2018).

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang ditemui di Pusat Senjata Infanteri (Pussenif), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/11/2018).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang ditemui di Pusat Senjata Infanteri (Pussenif), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/11/2018). ((KOMPAS.com/AGIEPERMADI))

Lanjutnya, Wiranto menuturkan, mendekati tahun politik, seharusnya energi dan kegiatan diarahkan untuk membangun partisipasi publik untuk ikut serta dalam pemilihan umum (Pemilu).

Wiranto juga berharap masyarakat bisa jadi bagian sukses Pemilu, bukan malah menjadi bagian dari terhambatnya pemilu.

"Kalau Pemilu sukses maka demokrasi kita berjalan lebih lebih maju lagi tapi kalau pada saat Pemilu kita ricuh menjelang Pemilu, ada kekacauan itu kan menandakan bahwa demokrasi kita tidak pernah dewasa," katanya.

Wiranto juga mengajak agar masyarakat ikut serta berpartisipasi agar Pemilu berjalan dengan baik.

"Maka saya mengajak dan mengimbau marilah kita bersama-sama menjaga agar pemilu berjalan dengan baik dan prakondisi yang berjalan ini bisa kita jaga dengan baik suhunya, hangat boleh tapi jangan mendidih," katanya.

Seusai Mengikuti Tes CPNS, Marcus Gideon hingga Anthony Ginting: Ujiannya Cukup Sulit

Panitia 212 targetkan 4 juta peserta

Panitia Reuni Akbar 212 menargetkan 4 juta peserta akan hadir di acara Reuni 212 pada 2 Desember mendatang, dilansir dari TribunJakarta.

Hal itu disampaikan Ketua Panitia Reuni 212 Bernard Abdul Jabbar saat mengadakan audiensi dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Rencananya kami ini akan dihadiri sekitar 4 juta alumni 212 yang dari seluruh Indonesia," ujar Bernard, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Namun Bernard mengatakan ada upaya pihak tertentu yang menghalangi terselenggaranya acara Reuni 212.

"Penggembosan-penggembosan terkait acara ini. Dilaporkan ada beberapa daerah yang ingin ikut justru menghadapi hambatan sebagaimana 2 tahun ini.

Bus-bus yang sudah dipesan dibatalkan sepihak dari PO karena dapat tekanan dari orang yang tidak diketahui yang mereka sendiri bertanya tapi nggak dijelaskan. Kemudian tiket yang sudah dicarter semua dibatalkan sepihak," bebernya.

Massa Aksi Damai 212 memadati Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Aksi menuntut ditangkapnya Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama kali ini diisi dengan kegiatan zikir dan doa bersama.
Massa Aksi Damai 212 memadati Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Aksi menuntut ditangkapnya Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama kali ini diisi dengan kegiatan zikir dan doa bersama. (warta kota)

Tanggapi Aksi Pembunuhan karena Beda Pilihan di Pilpres, Jokowi: Itu Kesalahan Besar

Bernard pun memastikan Reuni 212 nantinya akan berlangsung tertib.

Jika ada pihak yang membuat kerusuhan, kata Bernard, itu merupakan penyusup dan bukan berasal dari alumni 212.

"karena kami mendengar isu beberapa kelompok penyusup yang akan melakukan kerusuhan dan sebagainya atau mungkin memberikan makanan yang sudah dicampur zat-zat tertentu ada hal yang ingin menjadi masalah jadi kisruh.

Kami sudah jelaskan ke Wakapolda kalau acara nanti tanggal 2 ada orang tertentu yang membuat kerusuhan kami jamin itu bukan dari kami. Kami yakinkan maka kami akan melawan orang yang berdosa tersebut," ujarnya.

Ia juga memastikan adanya tudingan terkait reuni 212 itu ditunggangi kepentingan politik adalah fitnah.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Anies BaswedanReuni Akbar 212 di MonasMonumen Nasional (Monas)DKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved