Kabar Tokoh
Pramono Anung: Yang Namanya Oposisi Harus Mengkritik, Kalau Tak Mengkritik Tidak Seru
Menurut dia, adanya kritik membuat pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo segera melakukan perbaikan ke arah lebih baik.
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menilai wajar kritik dari kubu oposisi.
Menurut dia, adanya kritik membuat pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo segera melakukan perbaikan ke arah lebih baik.
"Yang namanya pemimpin oposisi apalagi calon dari partai oposisi itu memang wajib mengkritik. Kalau tidak mengkritik tidak seru," ujarnya, di sela-sela acara Seminar Nasional Reformasi Hukum Menuju Peraturan Perundang-Undangan yang Efektif dan Efisien di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
• Jawaban Pramono Anung saat Ditanya soal Dirinya yang Dijuluki Menteri Titipan Ibu
Sehingga, dia tidak mempermasalahkan apa yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto ataupun para politisi yang berada di Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
"Jadi, apa yang disampaikan Prabowo selalu menjadi koreksi bagi pemerintah. Negara demokrasi, kritik itu obat kuat apalagi dari calon presiden Prabowo. Kami hormati kritik itu," kata dia.
Namun, berkaca dari sejumlah hasil survei, dia menjelaskan, angka kepuasan rakyat terhadap pemerintah Jokowi-JK mencapai kisaran 70 persen.
• Alasan Pramono Anung yang Kini Enggan Tampil di Acara TV Semenjak Menjabat Sekretaris Kabinet
Dia menegaskan, hasil survei itu menandakan rakyat puas terhadap performa pemerintah yang ada.
"Kalau ada yang kurang diperbaiki, tetapi kalau apresiasi publik dan juga bicara angka kemiskinan sekarang dalam sejarah republik baru kali ini singel digit. Ini menunjukkan performa yang baik," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Seskab Anggap Kritik Oposisi Sebagai Obat Kuat