Pilpres 2019
Prabowo Sebut Hak Pilih Masyarakat Dapat Dibeli dengan Sekarung Nasi, Misbakhun Beri Tanggapan
Mukhamad Misbakhun memberikan tanggapan atas pernyataan Prabowo Subianto yang sebut hak pilih masyarakat Indonesia dapat dibeli dengan sekarung nasi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Mukhamad Misbakhun, memberikan tanggapannya terkait ucapan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, terkait hak pilih masyarakat Indonesia yang dapat dibeli dengan sekarung nasi.
Diketahui, pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat dirinya menjadi pembicara utama pada acara The World in 2019 Gala Dinner di Singapura, Selasa (27/11/2018).
Acara tersebut diselenggarakan The Economist, majalah terkemuka yang berpusat di London, Inggris.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, menurut Misbakhun jika apa yang disampaikan Prabowo itu menyakiti perasaan masyarakat Indonesia.
"Apakah Pak Prabowo mau bilang bahwa memilih Pak Prabowo karena diberi sekarung nasi? Atau memilih Pak Jokowi diberi sekarung nasi?," ujar Misbakhun dalam keterangan pers, Rabu (28/11/2018).
• Soal Survey 41 Masjid Terpapar Radikalisme di ILC, Begini Ragam Tanggapan Narasumber yang Hadir
"Apakah rakyat Indonesia serendah itu sehingga dengan mudah dibeli dengan sekarung nasi? Ini benar-benar sangat menyakitkan dan memprihatinkan," lanjut dia.
Terlebih lagi, ujar Misbakhun, pernyataan tersebut diungkapkan Prabowo di sebuah forum berkelas internasional.
Misbakhun berpendapat, tidak benar jika seorang tokoh publik berbicara negatif tentang negaranya sendiri di depan orang-orang yang berasal dari negara lain.
Misbakhun meyakini jika masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan hak pilihnya tidak berdasarkan alasan materi, namun dengan menggunakan hati nurani.
Menurutnya, pernyataan yang keluar dari mulut Prabowo itu tidak sesuai dengan kondisi faktual yang ada.
Ini dikarenakan, ujarnya, Prabowo tidak pernah berbincang dari hati ke hati dengan masyarakat.
"Masih sangat banyak rakyat memilih berdasar hati nurani, nalar sehat, dan bukan karena uang. Ini memperlihatkan Pak Prabowo memang tak pernah turun ke lapangan untuk berdialog langsung dengan rakyat," ujar Misbakhun.
Mengutip Tribun Jakarta, hal ini disampaikan Prabowo saat dirinya membahas soal maraknya kasus korupsi di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia saat ini sudah masuk darurat korupsi.
• Soal Ahok Ingin Gabung PDIP, Peneliti LSI Denny JA Singgung Hubungan Amruf Amin dan Basuki Tjahaja
Pasalnya, dari pejabat negara, kalangan anggota Dewan, menteri, hingga hakim tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).