Di ILC, Sudjiwo Tedjo Beri Sindiran untuk Timnas dan Wartawan yang Disambut Tepuk Tangan

TRIBUNWOW.COM - Pekerja Seni Sudjiwo Tedjo ikut memberikan sindiran pada Timnas dan wartawan yang menjadi perbincangan beberapa hari belakangan.

Hal itu diungkapkan Sudjiwo Tedjo saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/11/2018) malam.

Mulanya, ia memberikan pujian pada pendakwah yang juga Sekjen dari MUI.

"Ustaz Tengku Zulkarnaen kayaknya, tapi tadi pas di awal Triaz nyanyi musik dia tangannya main piano pak saya lihat, dan chord-chordnya benar, ada chord diminis, tadi aku tanya main piano? main," kata Sudjiwo memberikan pujian pada Ustaz Tengku yang bisa bermain piano.

"Terus tadi nembang pak, coba nembang Jawa Pak Ustaz," pinta Sudjiwo Tedjo pada sekjen MUI tersebut.

Setelah diminta untuk nembang, Ustaz Tengku Zulkarnaen pun memberikan satu bait tembang yang ia lantunkan.

• Soal Hasil Survei 41 Masjid Terpapar Radikalisme di ILC, Ustaz Haikal Hassan: Studi Belum Matang

"Tenang kan?," puji Sudjiwo Tedjo atas lantunan tembang dari Ustaz Tengku Zulkarnaen.

"Tapi di pers kok aku lihat sadis banget orang ini," tambahnya.

Lalu, budayawan tersebut mengaitkan dengan sejumlah profesi yang harus baik termasuk Timnas dan wartawan.

"Saya setuju dengan kata-kata, di dalam tubuh negara ada segumpal profesi yang kalau profesi itu baik, baiklah semuanya, segumpal profesi itu termasuk timnas nya, segumpal profesi itu adalah wartawan," ujar Sudjiwo.

Perkataan dari Sudjiwo pun disambut tepuk tangan dari sebagian hadirin.

Lihat videonya:

Diketahui, ILC hari itu mengangkat tema 'Benarkah 41 Masjid Terpapar Radikal'.

Dalam tema tersebut, Ustaz Haikal Hasan juga turut menjadi narasumber.

Ustaz Haikal Hassan mempertanyakan studi survei 41 masjid terpapar radikalisme oleh Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M).

• Sudjiwo Tedjo Sindir Narasumber yang Main HP dan Ngobrol saat Tokoh Lainnya Berbicara

"Masalahnya belum mateng, kenapa dijual, dikasihkan ke BIN. Disampaikan ke publik untuk digoreng, bukan riset yang ilmiah, bahkan saya lihat masjid B di sebuah lembaga, ini yang bapak email (data) ke saya. Sikap penceramah detik ke 5, sudah menyindir agama lain, kan baru Assalamualaikum. Ini bagaimana ya?" tanya Ustaz Haikal Hasan.

"Dan ini dipaparkan dalam forum intelek ILC dan ternyata ini membuat kita terbuka bahwa pemahamam radikal, selama ini kita salah sama-sama," ujar Ustaz Haikal.

Lanjutnya, Ustaz Haikal mempertanyakan indikasi yang digunakan dalam analisis hasil temuan.

"Saya baru dengar ada penelitian yang mengatakan ikhlas atau tidak ikhlas. ikhlas itu ukurannya apaan? terus (dalam hasil penelitian) ada yang berkata pancasila harus diganti, itu siapa? itu musuh kita bersama."

"Karena itu saya mengusulkan, biasanya ILC bang Karni dibagi dua kubu, ribut berdebat, tapi untuk ILC kali ini cakep pak, satu kubu semua."

• Beri Alasan Jarang Unggah Foto Keluarga, Sudjiwo Tedjo: Aku Bukan Politisi, Aku Pekerja Seni

Menurutnya, jika memang ada yang memusuhi Pancasila hingga NKRI, itu merupakan musuh bersama.

"Demi Indonesia enggak usah lebay, kalau ada yang tidak sepakat dengan Pancasila, itu musuh kita bersama. Kalau ada yang macam-macam sama NKRI, Bhineka tunggal ika, UUD 45, itu musuh bersama."

"Terima kasih bang Karni, mengangkat topik ini, membuat mata kita terbuka lebar, lagi-lagi serangan terhadap islam, lagi-lagi tidak kena, apalagi digulirkan jelang 212. Terimakasih," ujar Ustaz Haikal.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)