Pilpres 2019
Fahri Hamzah: Sahut Menyahut Timses dan Capres Buat Tema Kampanye Tak Teratur dan Publik Bingung
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyoroti soal kampanye Pilpres 2019 yang menurutnya semakin membuat publik bingung.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
Tetapi ini adalah sinyal kemampuan produksi kita lemah. Kita memakan apa yang tidak kita produksi. Kemandirian yang harusnya jadi ruh Nawa Cita ternyata hanya sekedar slogan. Kita telah jadi bangsa yang bergantung pada asing. Perut dan keseharian kita.
Defisit perdagangan juga menjadi sinyal bahwa produktivitas nasional kita rendah, yang artinya pendapatan nasional kita juga rendah. Tapi kita terlampau konsumtif, makanya utang kita terus membengkak. Jelas bahwa fundamental kesejahteraan kita begitu rapuh.
Ditambah lagi fakta bahwa dalam sepuluh tahu terakhir ini kita mengalami deindustrialisasi. Kontribusi industri manufaktur dalam perekonomian terus menurun. Tenaga kerja yang terserap di sektor ini pun menurun.
Tapi statistik kita mencatat pengangguran berkurang. Apakah karena program infrastruktur? Hampir semua infrastruktur yang di kerjakan pemerintah jokowi padat modal (bukan padat karya), teknologi tinggi, hampir semua sumberdaya dari asing bahkan tenaga kasar.
Ternyata statistik mencatat 70% angkatan kerja kita (yg jumlahnya 130an juta) lari ke sektor informal. Mereka menjadi mayoritas anak bangsa yang hidup dari usaha kecil, dan mikro; buruh petani, nelayan, pedagang, pengrajin, kaki lima dan informal .
Kantung2 kemiskinan muncul baik di desa mapun kota. Dan dari sinilah seharusnya narasi kandidat capres dibangun. seharusnya permasalahan mayoritas anak bangsa ini menjadi begitu penting dan genting untuk didiskusikan. Agar tampak kemana kebijakan negara ini berpihak ke depan.
Impor beras disaat petani panen raya, impor jagung disaat daerah penghasil jagung seperti sumbawa surplus jagung sehingga harganya menjadi jatuh. Petani selalu rugi di tanah yang subur makmur. Tapi kok seolah ini berlalu begitu saja. Capres belum mendalami.
Di amerika dan eropa suara petani dianggap begitu penting dan diperhitungkan dalam pemilu. Bahkan dalam menghadapi perang dagang dengan Tiongkok, Donald Trump menjanjikan untuk menambah subsidi bagi petani amerika untuk menekan dampak kerugian petani.
• Sudjiwo Tedjo Sindir Narasumber yang Main HP dan Ngobrol saat Tokoh Lainnya Berbicara
Banyak #TemaPilpres2019 yg dapat digunakan untuk mendekati kepentingan rakyat. Kandidat capres harusnya punya pemahaman persoalan dan keberpihakan yang jelas. Agar publik tidak menilai bahwa keduanya sama saja..
Sekian," tulis @Fahrihamzah.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)