Terkini Daerah
Kasus Mayat di Dalam Drum, Nurhadi Diduga Membunuh Dufi di Rumah Kontrakanya
Rumah kontrakan tersangka pembunuhan Dufi yang ditemukan tewas di dalam drum, M Nurhadi (35) dikabarkan menjadi lokasi TKP pembunuhan
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rumah kontrakan M Nurhadi (35) tersangka pembunuhan Dufi, yang ditemukan tewas di dalam drum dikabarkan menjadi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.
Dilansir TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, rumah kontrakan Nurhadi berada di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Di sanalah, Nurhadi diduga membunuh Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
Satu di antara tetangga kontrakan Nurhadi, Aminah (35) mengaku, Nurhadi dikenal sebagai sosok yang tertutup.
• Fakta Pelaku Pembunuhan Dufi, Mayat yang Dibuang dalam Drum, Kebiasaan hingga Istri Dijuluki Artis
Dia berkata, jika dirinya dan Nurhadi jarang mengobrol dan hanya bertegur sapa.
"Ketemu paling say hai (salam) aja, atau ngangguk aja gitu, kalau lagi keluar rumah atau dateng berpapasan gitu, jarang ngobrol cerita-cerita," kata Aminah.
Tak hanya Nurhadi, istri Nurhadi juga dikenal tertutup.
Istri Nurhadi lebih sering di dalam kontrakan saja dan keluar ketika menjemur pakaian saja.
• Pegawai Paruh Waktu TVRI Ditemukan Tewas dalam Drum, Teman Korban Duga ada Pembunuhan Berencana
Namun menurut pengakuan Aminah, istri Nurhadi merupakan sosok yang baik lantaran sering memberi anaknya makanan.
Aminah pun tidak menyangka Nurhadi menjadi tersangka pembunuhan.
"Saya juga gak nyangka lihat berita dia ngebunuh orang," tutur Aminah.
Aminah mengatakan Nurhadi dan istrinya telah mengontrak rumah tersebut selama tujuh bulan.
Dia menambahkan, beberapa bulan terakhir ada saudara Nurhadi ikut menginap.
Namun, terakhir kali Aminah tidak lagi melihat saudara Nurhadi tersebut menginap.
• Amien Rais Beri Santunan Pendidikan untuk Anak Dufi, Pria yang Ditemukan Tewas di Dalam Drum
Sepengetahuan Aminah, Nurhadi bekerja sebagai anggota ormas, bahkan Aminah pernah diajak untuk bergabung menjadi anggota ormas.
"Pekerjaannya yang saya tahu dia anggota ormas. Saya juga pernah didatengin dia, diajak jadi anggota ormas, tapi saya gak mau karena saya juga ngurus anak," kata Aminah.
Sementara itu, pemilik warung dekat rumah Nurhadi, Kokom (40) mengaku sering bertemu Nurhadi dan istrinya hendak berbelanja.
"Paling dia ke sini beli rokok gitu. Istrinya juga sama suka beli rokok jarang belanja beras atau telur gitu. Tapi istrinya sama warga sini suka disebut artis, karena dandanannya menor terus," ungkap Kokom.
Kokom pun mengaku tak pernah merasa curiga pada Nurhadi.
• Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Dufi sebelum Akhirnya Ditemukan Tewas di Dalam Drum
Sebelumnya dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, Nurhadi ditangkap polisi Bantar Gebang, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Selasa (20/11) siang.
Nurhadi dibekuk oleh Subdit 3 Reserse Mobil Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengungkapkan tersangka Nurhadi (35) bekerja sebagai karyawan swasta.
"Tersangka kami amankan di dekat cucian motor Omen," ucap Argo melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/11) malam.
• Fakta Mayat di Drum, Pesan Terakhir ke Istri hingga Sederet Karier dari Wartawan sampai Pengusaha
Kombes Argo Yuwono juga mengatakan, tersangka Nurhadi akan dijerat dengan pasal berlapis.
Pasal-pasal yang akan digunakan untuk menjerat tersangka adalah Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), Pasal 338 KUHP, Pasal 365 ayat (3) sub Pasal 363 dan atau Pasal 480 KUHP.
Pasal 340 adalah pasal pembunuhan berencana, pasal 338 pasal pembunuhan biasa, pasal 365 perampokan atau pencurian dengan kekerasan.
Pasal 363 adalah pencurian biasa dan pasal 480 adalah penadahan barang curian.
Saat ini polisi masih menggali motif tersangka membunuh Dufi di Bogor.
Pada Minggu (19/11/2018) pagi, jenazah Dufi ditemukan di dalam drum di Kawasan Industri Kembangkuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor oleh seorang pemulung wanita.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)