Breaking News:

Terkini Daerah

BIN Sebut 41 Masjid Terpapar Radikalisme, Wakil Ketua Dewan Masjid Beri Tanggapan

Badan Intelejen Negara sebut 41 masjid terpapar radikalisme, Wakil Ketua DMI, Syafrudin sebut yang dimaksud BIN adalah kelompok atau individu tertentu

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Wulan Kurnia Putri
(Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) 

TRIBUNWOW.COM - Badan Intelejen Negara (BIN) mengungkapkan temuannya terkait adanya 41 masjid di lingkungan pemerintah yang terpapar radikalisme.

Hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafrudin.

Syafrudin menegaskan tidak ada unsur radikalisme di masjid-masjid di Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa, data yang disebutkan oleh BIN bukan ditujukan kepada masjid, namun kepada individu atau kelompok yang melakukan kegiatan radikalisme di masjid.

Tangani Kasus Angel Lelga, Farhat Abbas: Suami atau Istri yang Minta Cerai Berhak Pacaran Lagi

"Saya rasa apa yang disampaikan oleh aparat, apapun yang disampaikan, bahwa ada unsur-unsur kegiatan kegiatan radikalisme, tidak ditujukan kepada masjid, bukan masjid, tapi orang-orang, individu-individu atau kelompok-kelompok." Ucap Syafrudin saat ditemui di halaman Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018).

Syafrudin memastikan bahwa masjid bersih dari segala unsur radikalisme.

"Kalau masjid clear, masjid itu saya yakin saya jamin lah clear," kata Syafrudin dikutip dari Kompas.com.

Menurut Syafruddin, masjid adalah tempat suci dan rumah Allah. Sehingga tidak boleh diisi dengan orang-orang yang menyebarkan hal-hal yang negatif.

Syafruddin mengimbau masyarakat untuk membuat kegiatan yang positif untuk menghindari kegiatan radikalisme.

Sosok Iin Puspita, Wanita yang Jasadnya Ditemukan Dalam Lemari Kos di Mampang Jakarta Selatan

"Kalau semua, kita berbuat seperti ini itu ada pilihan-pilihan, jadi tidak fokus ke orang-orang yang radikal," ungkapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto mengungkapkan, temuan 41 masjid di lingkungan pemerintahan yang terpapar radikalisme didapatkan dari hasil survei oleh Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Nadhlatul Ulama.

Dikutip TribunWow dari Kompas.com, temuan tersebut kemudian didalami oleh BIN.

"Survei dilakukan oleh P3M NU, yang hasilnya disampaikan kepada BIN sebagai early warning dan ditindaklanjuti dengan pendalaman dan penelitian lanjutan oleh BIN," kata Wawan, Selasa (20/11/2018).

Kategori tersebut dilihat dari konten yang dibawakan penceramah di masjid tersebut.

Wawan mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 50 penceramah yang membawakan konten yang menjurus ke arah radikalisme.

7 Fakta Mayat Dalam Lemari yang Tercium Bau Busuk, Korban Usir Tamu hingga Terduga Pelaku Diringkus

Halaman
12
Tags:
Gisella AnastasiaInstagramGading Marten
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved