Breaking News:

Pilpres 2019

Timses Prabowo-Sandiaga Tanggapi Kritik yang Sebut Kubunya Tak Solid

Kritik yang menyebut bahwa kubu Prabowo-Sandi tak solid, dibantah oleh Timses Dahnil A. Simanjuntak, menurutnya, perbedaan pendapat itu hal biasa

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 pada Pilpres 2019 

TRIBUNWOW.COM - Koordiantor Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subiano-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi kritik dari sejumlah pihak yang menyebut kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak solid.

Dahnil Anzar menyebut bahwa selama ini hubungan antara Prabowo dan ketua umum partai pengusung berjalan dengan baik.

"Selama ini Pak Prabowo berkomunikasi dengan baik dengan para ketua umum dan pimpinan partai, pun demikian Bang Sandi," ujar Dahnil, Senin (19/11/2018) dikutip dari Kompas.com.

Menurut Dahnil, seluruh parpol pengusung maupun pendukung selalu berkomunikasi dan berkoordinasi melalui rapat-rapat yang rutim digelar.

Ia membantah anggapan yang menyebut bahwa kubu kemenangan Prabowo-Sandi tidak solid.

Hashim Djojohadikusumo Sebut Prabowo-Sandiaga akan Cetak Mata Uang Braille jika Terpilih

Menurut Dahnil, perbedaan pendapat dalam sebuah pengambilan keputusan merupakan dinamika yang wajar terjadi dalam sebuah koalisi.

"Koalisi terus berkomunikasi dan setiap saat berkoordinasi melalui rapat-rapat rutin. Mungkin, pengamatan di luar menilai ketika ada dinamika antar partai koalisi dimaknai sebagai tidak solid, saya kira keliru, perbedaan pandangan itu biasa saja," kata Dahnil.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari polemik hubungan Partai Demokrat dalam koalisi pada kubu Prabowo-Sandi.

Polemik tersebut terjadi antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzaki.

"Memang saya mendengar ada problem konsolidasi di timnya Pak Prabowo. Mungkin memang ada yang belum tuntas diobrolin ya. Saya berharap supaya pertarungannya lebih sengit gitu, konsolidasi di timnya Pak Prabowo juga kalau bisa lebih mantap juga," ujar Fahri.

Perjalanan Politik Angel Lelga, Kalah dari Puan Maharani hingga Jadi Inspirasi PPP Terbitkan Buku

Anggapan bahwa kubu Prabowo-Sandi tidak solid, tidak hanya diungkapkan oleh Fahri Hamzah, sebelumnya pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, menyebutkan bahwa Prabowo-Sandi mempunyai kepentingan politik yang berbeda dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Dilansir dari TribunJakarta.com, Pangi menduga Prabowo hanya ingin menyelamatkan partai Gerindra di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Menurut Pangi, survei Prabowo cenderung menampilkan elektabilitas yang stagnan.

Pangi kemudian menjelaskan bahwa, Prabowo dan Sandiaga diduga mempunyai kepentingan masing-masing untuk maju di Pilpres mendatang.

Probowo dikatakan ingin menyelamatkan Gerindra sedangkan Sandiaga ingin berinvestasi untuk kontestasi politik 2024 mendatang.

Fakta Mayat di Drum, Pesan Terakhir ke Istri hingga Sederet Karier dari Wartawan sampai Pengusaha

Halaman
12
Tags:
Prabowo-SandiagaPilpres 2019Dahnil Anzar Simanjuntak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved