Terkini Daerah
Bupati Pakpak Bharat, Sumut Ditangkap KPK, Kasus Serupa di Sumatera Sering Terjadi Sejak 2004
Bupati Pakpak Bharat,Sumut ditangkap KPK Minggu (18/11/2018) menambah rangkaian kepala daerah di Sumatera yang terjerat kasus Korupsi sejak 2004
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), Minggu (18/11/2018).
Kali ini yang terjerat adalah Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Dikutip TribunWow dari Kompas.com, selain kepala daerah, petugas KPK juga menangkap kepala dinas, pegawai negeri sipil dan pihak swasta.
Dua diantaranya ditangkap di Jakarta dan empat lainnya ditangkap di Medan.
Penangkapan Bupati Pakpak Bharat tersebut lantaran diduga telah berulang kali menerima suap.
"Diduga penerimaan telah terjadi beberapa kali dengan nilai ratusan juta. Sebagian dari uang tersebut diamankan tim dan akan dibawa ke Jakarta," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Minggu siang.
• Jika Menang dari PSIS Semarang, Persib Bandung Geser Persija di Posisi 2 Klasemen Sementara Liga 1
Menurut keterangan Agus, telah terjadi transaksi suap dari pengusaha kepada penyelenggara negara.
Suap yang dilakukan tersebut terkait proyek infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum Pakpak Bharat.
Pihak-pihak yang ditangkap tersebut telah berada di Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Hasil secara lengkap akan kami sampaikan melalui konferensi pers sore atau malam nanti," kata Agus.
Kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di Sumatera ternyata bukan pertama kali.
Dilansir dari Kompas.com, data KPK menunjukkan ada 36 kepala daerah di Sumatera yang pernah terkait kasus korupsi.
• Muhaimin Iskandar & Hotman Paris Tanggapi Bebasnya Baiq Nuril dari Jeratan UU ITE
Selain itu, data KPK menunjukkan bahwa ada 86 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Sumatera yang pernah berstatus tersangka korupsi.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengungkapkan bahwa jumlah tersebut terjadi sejak kepala daerah yang pertama kali ditangkap pada 2004, yakni mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh.
Beberapa kepala daerah lain menurut keterangan Febri yakni: Mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Gubernur Jambi, Zumi Zola, Mantan Gubernur Riau, Annas Maamun.