Pilpres 2019
Demokrat Bebaskan Kader soal Pilihan Capres-Cawapres 2019, Hasto Kristiyanto Sebut SBY Tak Nyaman
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menanggapi Partai Demokrat yang membebaskan kadernya memilih calon
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menanggapi Partai Demokrat yang membebaskan kadernya memilih calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dilansir dari Kompas.com Hasto Kristiyanto menilai Partai Demokrat galau atau gamang atas sikap politiknya mendukung capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
"Kami paham Demokrat gamang atas sikap politiknya terhadap Prabowo yang dinilai tidak memberi harapan dengan seringnya minta maaf, baru 1,5 bulan kampanye sudah minta maaf tiga kali" ungkap Hasto melalui keterangan tertulis, Jumat (16/11/2018).
Selain itu, menurut Hasto Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak tidak nyaman dengan banyaknya kampanye negatif yang dilakukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
• Penumpang Sriwijaya Air Mengamuk hingga Memaksa Turun dari Pesawat di Bandara Sultan Hassanuddin
Hasto yang juga sebagai sekjen PDIP ini menambahkan, semua posisi penting di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi milik kader Gerindra
"Capres, cawapres, ketua tim dan unsur bendahara, semua berasal dari Gerindra. Jadi apa yang di dapat Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)?” kata Hasto.
Berdasarkan survei internal PDIP, Hasto menyebut pemilih PAN, Demokrat, NasDem, dan Gerindra saling beririsan.
"Kalau Gerindra turun, partai lain yang beririsan tadi akan naik. Jadi sikap Demokrat sangat wajar untuk mengamankan kepentingan legislatif partainya agar bisa berlaga di 2024,” tambah Hasto.
• Datangi Rumah Ahmad Dhani, Polda Jatim Sita Akun Instagram sebagai Barang Bukti
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengaku mengetahui ada kader partai yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sedangkan Partai Demokrat secara resmi mengusung capres dan cawapres nomor urut 02.
Namun menurut Ibas, Demokrat adalah partai yang demokratis sehingga memilih presiden dan wakil presiden merupakan kebebasan individu.
"Sekarang kita tidak bisa memberikan punishment (hukuman), kita hanya bisa menyerukan, tetapi kalau memberikan punishment tidak bisa," jelas Ibas.
Pernyataan Ibas serupa dengan pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono sebelumnya.
• Nasib 8 TKI yang Kabur dari Perusahaan Sawit di Malaysia, Sempat Lari ke Hutan Tanpa Bawa Uang
Agus yang merupakan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasmas) Partai Demokrat untuk Pilpres 2019 mengatakan kader Demokrat bebas menentukan pilihan saat Pilpres 2019.
Hal itu diungkapkan Agus saat kunjungannya ke Pangkal Pinang, kepulauan Bangka Belitung, Senin, (10/9/2018).
“Partai Demokrat itu partai yang sangat demokratis. Kita ingin memberikan peluang kepada para kader untuk menentukan sikapnya," kata Agus.
Kendati demikian, dia menegaskan sikap partai adalah tetap mendukung pasangan Prabowo–Sandiaga Uno.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)