Pembunuhan Jamal Khashoggi
CIA Sebut Pembunuhan Jamal Khassoggi atas Perintah Putra Mahkota Arab Saudi
CIA menyimpulkan jika pembunuhan jurnalis Jamal Khassoggi atas perintah Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Badan Intelejen Pusat Amerika Serikat atau CIA menyimpulkan jika pembunuhan jurnalis Jamal Khassoggi atas perintah Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Dilansir TribunWow.com dari The Washington Post, Sabtu (17/11/2018), CIA telah mengumpulkan berbagai sumber dari intelejen untuk menguak pembunuhan Jamal Khassoggi.
Sumber itu seperti dari percakapan telepon Jamal Khassoggi dengan saudara laki-laki pangeran, Khalid bin Salman yang menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat.
• Rekaman Pembunuhan Khashoggi Terkuak, Sosok Bos Diduga Kuat adalah Putra Mahkota Arab Saudi
Dalam percakapan itu, Khalid memberi tahu Jamal Khassoggi agar pergi ke konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen pernikahannya dan memberi jaminan.
Tidak diketahui memang apakah Khalid mengetahui jika Jamal Khassoggi akan dibunuh atau tidak.
Kendati demikian, Khalid menelepon Jamal Khassoggi berdasarkan arahan dari Pangeran Mohammed bin Salman.
Seorang pejabat CIA menilai MBS sebenarnya adalah 'teknokrat yang baik", meski begitu ia juga menganggap jika Putra Mahkota juga orang yang arogan dan mudah berubah sikap.
Pihak Arab Saudi juga mengklaim jika pihaknya tidak pernah terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
Sementara itu, pihak Arab Saudi menyebut, klaim tersebut salah dan bersikukuh bahwa putra mahkota tak tahu menahu terkait pembunuhan Jamal Khashoggi.
• Pangeran Mohammed bin Salman Sebut Jamal Khashoggi adalah Tokoh Radikal yang Berbahaya
Sebelumnya, pemerintah Turki telah membenarkan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi saat mengurusi dokumen perceraiannya di Kantor Kedubes Arab Saudi yang ada di Turki.
Media Turki memberitakan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi tim berisi 15 orang dicurigai oleh intelijen Arab Saudi.
Lima belas orang tersebut terlihat sibuk keluar masuk Turki di hari hilangnya Jamal Khashoggi.
Empat orang di antaranya memiliki kedekatan dengan Pangeran Arab Saudi.
Sembilan dari 15 orang tersebut dilaporkan tiba di Turki dengan menggunakan jet pribadi pada tanggal Khashoggi menghilang.
Sedangkan enam sisanya dilaporkan tiba dengan jet pribadi kedua.