Pembunuhan Satu Keluarga
Nasib Anjing Peliharaan Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi setelah Sempat Tak Terurus
Anjing peliharaan milik korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi akhirnya mendapatkan rumah baru.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
"Ambil contoh, simpanse bernama Flint. Sedemikian sedihnya, sampai-sampai dia menderita dan akhirnya meninggal dunia. Ilmuwan juga bilang, hewan bisa menderita penyakit mental," kata Reza.
Reza pun mengaku waswas, karena boleh jadi anjing di TKP itu juga mengalami perasaan yang sama akibat berpisah untuk selamanya dari si empunya.
"Apalagi, sekian banyak orang di TKP mengatakan, anjing itu beberapa kali tampak berlinang air mata.
Yang saya lihat, anjing itu sama sekali tidak menyentuh benda mirip makanan dan minuman yang diletakkan di hadapannya. Itu yang terlihat selama dua jam tadi malam dan tiga jam tadi siang," kata Reza.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, HS Bawa Mobil Hanya untuk Berputar-putar dan Menenangkan Diri
Beberapa warga yang mendatangi tempak kejadian perkara bahkan ada yang mengaku melihat anjing tersebut berlinang air mata, pertanda bahwa anjing tersebut mengalami stress dan depresi.
Brown diketahui selalu dalam kondisi terantai.
Anjing berwarna coklat itu jika tidak dirantai atau dilepas akan kabur.
Lebih lanjut Reza menuturkan, anjing peliharaan korban merupakan saksi sekaligus korban dalam kasus ini.
"Apakah anjing itu berpotensi menjadi saksi dalam proses hukum? Belajar dari sekian banyak kasus di mana hewan peliharaan dihadirkan sebagai saksi, begitu pula kemungkinannya andai anjing tadi jika memang ia menyaksikan aksi kejahatan di dini hari itu," papar Reza, Rabu (14/11/2018).
Oleh karena itu, Reza menilai jika anjing itu dapat dihadirkan sebagai saksi atau pun korban, maka anjing tersebut membutuhkan perlindungan.

Kronologi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Seperti diketahui, satu keluarga yang menjadi majikan Brown ditemukan tewas di rumahnya yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2, RT02, RW07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.
Keluarga tersebut terdiri dari Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita isteri berusia 37 tahun, Sarah Boru Nainggolan anak berusia sembilan tahun, dan Arya Nainggolan anak berusia tujuh tahun.
Begitu ditemukan, jasad keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
Saat ini, satu keluarga itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara.