Breaking News:

Kabar Tokoh

Sebut Pilpres 2019 Kehilangan Makna, Fahri Hamzah: Ayolah KPU yang Kreatif Dikit Dong

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuliskan sejumlah cuitan terkait Pilpres 2019 yang dinilai kurang memberikan edukasi kepada masyarakat.

Penulis: Vintoko
Editor: Bobby Wiratama
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Fahri Hamzah 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuliskan sejumlah cuitan terkait Pilpres 2019 yang dinilai kurang memberikan edukasi kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, yang ditulis Rabu (14/11/2018).

Awalnya, Fahri Hamzah mengatakan jika masing-masing pasangan calon presiden baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto punya tantangannya sendiri.

Tanggapan Para Tokoh soal Pernyataan Politik Genderuwo Jokowi, dari Fadli Zon hingga Fahri Hamzah

Namun, pertanyaan masyarakat terkait apa yang akan didapat jika seandainya di antara mereka terpilih menjadi presiden belum terjawab.

"Tantangan pak @jokowi masih besar pada menjawab janji dan dugaan dusta....
Sementara....
Tantangan pak @prabowo masih kuat pada menjawab tuduhan dari masa lalu...
Akhirnya pertanyaan rakyat belum terjawab...KALAU SAMPEYAN BEEKUASA KAMI DAPAT APA?" tulis Fahri Hamzah.

Menurutnya, hanya calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang agak terlepas dari tuduhan dan jebakan narasi masa lalu.

Di sisi lain, dirinya menilai jika kedua kubu fokus pada apa yang dilakukan ke depan akan lebih seru dan mencerdaskan, termasuk memberikan manfaat bagi rakyat.

Fahri Hamzah mengatakan, waktu kampanye yang lama membuat Pilpres 2019 kehilangan maknanya dan membuat kedua kandidat capres-cawapres kewalahan.

Harapan Marzuki Alie kepada Jokowi dan Prabowo di Pilpres: Ayolah Berkontestasi dengan Sehat

Lantas, dirinya meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat kampanye semakin kreatif dan memberi edukasi kepada masyarakat.

Menurut Fahri Hamzah. demokrasi adalah permainan dinamis dan kadang teras tapi tidak berbahaya.

"Dari orang 4 kandidat yang ada saya lihat hanya @sandiuno yg agak lepas dari tuduhan dan jebakan narasi masa lalu...yg lain masih nampak terbawa dengan beban itu...kyai Ma’ruf terbawa beban keharusan membela kebijakan masa lalu @jokowi terhadap Islam....

...padahal jika semua fokus mau ngapain ke depan (tim @jokowi tentu melanjutkan programnya dan membelanya dan tim @prabowo melakukan kritik koreksi dan tawaran alternatif ke depan...) tentu tidak saja seru dan mencerdaskan..tapi juga manfaat bagi rakyat...

Berlama-lama dalam olok2 masa lalu ini bikin #Pilpres2019 kehilangan makna kenapa waktu kampanye di perpanjang....dari hanya 3 bukan menjadi hampir 8 bulan...? Maksud awalnya adalah agar rakyat lebih mengerti kandidatnya mau ke mana? Ini maksud awalnya....

Presiden Jokowi Yakin Bisa Menangkan Pilpres 2019 Lewat Metode Bersalaman

Malah saya melihat,
Kedua kandidat kayak mulai kewalahan...macam petinju yg diperpanjang rondenya jadi 50 ronde...kelihatan sempoyongan dan serangan mulai tidak terarah...di tengah itu ada ancaman penggunaan sumber daya negara yg seharusnya netral...

Ayolah @KPU_ID yang kreatif dikit dong...bikin permainan yang menarik dan edukatif bagi rakyat...demokrasi adalah permainan dinamis dan kadang keras tapi tidak berbahaya," tulis Fahri Hamzah.

Cuitan Fahri Hamzah
Cuitan Fahri Hamzah (Twitter/@Fahrihamzah)

(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2019Fahri HamzahKomisi Pemilihan Umum (KPU)Presiden Joko Widodo (Jokowi)Prabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved