Pembunuhan Satu Keluarga
Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Pihak Kepolisian Bentuk Tim Khusus untuk Ungkap Kasus
Satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan kedua orang anak ini ditemukan sudah tidak bernyawa, pada Selasa (13/11/2018).
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol), Dedi Prasetyo menuturkan, polisi saat ini telah membentuk tim khusus untuk menangani dan mengungkap kasus tersebut.
“Kapolres sudah membentuk timsus (tim khusus) untuk menangani dan mengungkap kasus tersebut dibantu oleh Unit Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Polda Metro,” kata Dedi.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Kerabat: Saya Kira Perampokan Saja Enggak Sampai Tewas

Mengutip Warta Kota, tim khusus ini terdiri dari gabungan antara Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi dan Polsek Pondokgede.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Argo Yuwono, juga menuturkan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan dan mencari saksi.
"Kami sudah olah TKP (tempat kejadian perkara), Polda Metro Jaya bakal bentuk tim berserta Polres Bekasi Kota dan Polsek Pondok Gede, semua tim itu akan melakukan penyelidikan," katanya.
Ia mengatakan, polisi masih akan mencari saksi-saksi lainnya untuk mendapatkan motif pelaku yang membunuh satu keluarga.
"Kami akan mencari motifnya. Dalam olah TKP itu juga kami mencari apakah ada sidik jari, apa barang bukti hasilnya kami evaluasi kita selidiki," katanya.
Argo mengatakan, dari olah kejadian perkara, tidak ada barang milik korban yang hilang atau dicuri.
"Dari informasi tim kami perhiasan masih ada perhiasan, uang masih ada. Kami masih mendalami. Termasuk keterangan pihak keluarga, kami akan dalami tunggu kondisi mereka masih berduka," katanya.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto mengatakan semua motif pembunuhan satu keluarga di Bekasi sedang dikaji.
"Saksi-saksi telah kita periksa, tim juga telah olah TKP. Kita habis ini akan konsolidasi," kata Indarto kepada Wartawan di lokasi, Selasa (13/11/2018).
• Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Begini Kesaksian Ketua RT hingga Penemu Jasad Korban
Indarto menjelaskan, pihaknya juga tidak menemukan senjata tajam.
"Tadi ada beberapa sudah kita amankan berupa gunting, tapi kita akan cek apakah gunting itu memang digunakan atau kebetulan ada di TKP," ujarnya.
"Tapi sementara ini kita melihat kecenderungannya bukan ekonomi. Kecenderungannya ya. Tapi semua motif masih kita buka peluangnya." tambah Indarto.
Indarto menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan ke motif lain.
"Kita akan kaji lagi karena kan ini masih awal. Nanti kita akan olah TKP lanjutan bersama dengan keluarga untuk mencari tahu apa ada barang berharga yang tidak ada," ujar Indarto.

Diberitakan Tribun Jakarta, korban mendapat luka benda tumpul dan senjata tajam.
"Ada luka benda tumpul, dengan luka senjata tajam," kata Indarto.
Luka yang didapat para korban berbeda-beda.
Berikut rinciannya.
1. Diperum Nainggolan (38) suami, mengalami luka pada bagian leher.
2. Maya Boru Ambarita (37) istri, mengalami luka yang sama pada bagian leher.
3. Kemudian kedua anak yakni Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) tidak mengalami luka terbuka namun tewas diduga akibat disekap hingga kehabisan oksigen.
• Kisah Cahyani, Peserta CPNS 2018 yang Alami Kontraksi saat Tes SKD, Kerjakan soal 60 Menit dan Lulus
Jenazah Nainggolan dan istrinya ditemukan di ruang televisi.
Sementara kedua anaknya di kamar tidur.
Saat ini juga keempat jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab tewasnya satu keluarga itu belum dapat dipastikan.
Namun, diduga kuat satu keluarga yang tewas itu menjadi korban pembunuhan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, keluarga tersebut ditemukan tak bernyawa oleh tetangga mereka Feby Lofa.
Feby curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.
Merasa heran Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.
Tak hanya itu ia juga sempat menelepon korban, namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.
"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.
Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.
Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.
"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.
Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.
• Rekaman Pembunuhan Khashoggi Terkuak, Sosok Bos Diduga Kuat adalah Putra Mahkota Arab Saudi
"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.
Dalam kejadian tersebut, satu keluarga yang ditemukan tewas terdiri dari Diperum Nainggolan (38), suami; Maya Ambarita (37), istri; Sarah Nainggolan (9), anak pertama; dan Arya Nainggolan (7), anak kedua.
Keempat jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna diautopsi.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)