Pembunuhan Satu Keluarga
Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Begini Kesaksian Ketua RT hingga Penemu Jasad Korban
Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah yang juga merupakan warung kelontong di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan dua orang anak itu ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa pada Selasa (13/11/2018) dini hari.
Hingga kini polisi masih mendalami tewasnya empat anggota keluarga tersebut.
Begitu tiba di lokasi kejadian, polisi langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menerjunkan anjing pelacak untuk menemukan jejak pelaku.
• Soal Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Ini Kata Pihak Kepolisian
Ketua RT 02 Agus Sani mengungkapkan, ada beberapa saksi yang melihat mobil melaju cepat dari rumah korban.
Mobil korban diketahui juga ikut hilang.
"Nah itu dia, ada saksi yang lihat ada mobil ngebut, keluar, tapi enggak tahu jenisnya apa. Cuma ngelihat aja keluar ngebut," ungkap Agus Sani, seperti yang TribunWow.com lansir dari Warta Kota.
Agus mengaku sebelumnya tidak mendapatkan laporan ada keributan di rumah korban.
Dirinya mengaku sangat kaget atas peristiwa ini, terlebih dalam kejadian ini satu keluarga ditemukan tewas.
"Enggak ada keributan. Kalau ada pasti warga sekitar melapor, sampai saat ini tidak ada yang melapor," jelasnya.

• Polisi Ungkap Dugaan Motif Sementara Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Tak Ada Barang Hilang
Sementara itu, tetangga korban yang sedang berbelanja di warung korban pada sore sebelum kejadian, Lita, mengaku sempat mendengar percakapan kepala keluarga, Diperum Nainggolan (38), dengan seseorang melalui telepon genggam, Senin (12/11/2018) sekitar pukul 16.30 WIB.
Korban, kata Lita, menelpon dengan suara dan nada yang keras.
"Saya enggak sengaja dengar bapak itu nelepon gitu, nada keras marah-marah gitu," ungkapnya kepada Warta Kota di lokasi, Selasa (13/11/2018).
Lita mengaku sempat bertanya kepada istri korban, kenapa suaminya marah-marah.
Namun, jelas Lita, istri korban meminta dirinya tidak perlu ikut campur.