Pembunuhan Satu Keluarga
6 Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Korban Sempat Marah saat Telepon hingga Motif Dendam
Satu keluarga warga kawasan Jatirahayu, Bekasi diduga menjadi korban pembunuhan. Ini kronologi hingga dugaan motif dendam yang polisi ungkap.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
4. Kerabat korban kaget, dikira perampokan biasa tidak sampai tewas
Kerabat keluarga korban, Intan Sitanggang, kakak Diperum Nainggolan, mengungkapkan kaget saat mendengar kabar tersebut.
Intan mendengar kabar tersebut dari kakaknya di Medan, Sumatera Utara, dan langsung bergegas mengunjungi rumah korban di Bekasi.
"Pertama kali dikasih tahu sama saudara di Medan, bilangnya ada perampokan. Saya langsung ke rumahnya," kata Intan, Selasa (13/11/2018).
Saat sampai di lokasi, Intan melihat banyak warga yang ramai berkumpul.
• Dendam Jadi Dugaan Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Polisi: Yang Dibunuh Bukan Satu Orang
Intan mengaku tidak mengerti jika keluarganya tewas, ia mengira hanya perampokan biasa.
"Saya kira perampokan saja enggak sampai tewas. Enggak tahunya malah tewas gitu. Lemas saya, enggak kuat saya," ucapnya.

Menurut Intan, keluarganya yang menjadi korban, ia kenal sebagai orang baik dan tidak pernah ada masalah.
"Dia baik banget, enggak pernah ada masalah apa-apa. Saya kaget makanya, kenapa jahat banget (pelakunya)," ucapnya.
Lanjutnya, Intan mengatakan Diperum Nainggolan (38) telah tinggal di rumah itu selama lima tahun, dan telah dua tahun membuka warung.
"Suaminya kerja, sama buka warung. Istri yang jaga warungnya. Anak-anaknya masih pada kecil, tega bangat ya?" ujarnya.
• ILC Tayangkan Siaran Tunda, Karni Ilyas Ungkap Alasan Programnya Kembali Tak Tayang Malam Ini
5. Motif sementara karena dendam
Dilansir TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Selasa (13/11/2018), Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan saat ini dugaan motif pelaku pembunuhan karena ada dendam terhadap korban.
Dugaan ini menurut pihaknya, melihat dari kasus-kasus yang ditangani kepolisian sebelumnya.
"Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian (sebelumnya). Kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," ujar Dedi Prasetyo, Selasa (13/11/2018).