Breaking News:

Insiden Surabaya Membara

Berikut Kronologi Lengkap dan Dampak dari Insiden 'Surabaya Membara'

Pertunjukkan drama kolosal bertajuk "Surabaya Membara" yang digelar di sekitar Jl. Pahlawan, Jawa Timur, Jumat (9/11/2018) malam berujung maut.

Penulis: Octavia Monica Putri
Editor: Bobby Wiratama
TribunWow.com/Octavia Monica P
Ilustrasi Insiden Surabaya Membara 

Para korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD dr Soetomo, RSUD Soewandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.

Riati (42) nenek Erikawati menyatakan bahwa saat itu korban bersama ibu dan keluarganya menonton pagelaran drama kolosal Surabaya Membara dari viaduk.

Dia tidak menyangka keluarganya menjadi korban dalam insiden maut itu.

"Tadi berangkat mau nonton itu (Surabaya Membara) sama ibunya," ungkapnya di kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya, Jumat (9/11/2018).

Riati menambahkan ibu korban juga luka parah dan kini dalam perawatan di rumah sakit PHC Pelabuhan Perak Surabaya.

Video Insiden Surabaya Membara, 3 Orang Meninggal, Lainnya Terluka Terserempet Kereta Api

"Ibunya masih dirawat di rumah sakit," ucapnya.

Drama kolosal Surabaya Membara tetap berlangsung saat peristiwa terjadi.

Meskipun pertunjukkan tetap berlangsung, ratusan penonton Surabaya Membara meninggalkan Jl. Pahlawan, setelah tahu ada korban meninggal tertabrak kereta.

"Pulang mbak, ada yang meninggal," kata Safitri, warga sekitar yang buru-buru pergi meninggalkan Jl. Pahlawan.

Menurut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, berdasar keterangan saksi, warga melihat pertunjukkan itu dari atas di viaduk karena pemandangannya lebih bagus daripada melihat dari bawah.

Drama Kolosal Surabaya Membara Memakan Korban, 3 Orang Meninggal Terserempet Kereta Api

Namun, hal itu tidak bisa dibenarkan karena viaduk merupakan perlintasan KA yang sangat membahayakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SuryaMalang.com, humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko menyatakan bahwa sebelumnya panitia tidak melakukan koordinasi dengan PT KAI terkait kegiatan itu.

“Tidak ada imbauan atau larangan agar warga tidak menonton di jembatan viaduk PT KAI.”

“Jalur kereta api (KA) tersebut masih aktif, dan setiap hari dilewati KA penumpang maupun KA barang,” ujar Gatut.

Gatut menegaskan sangat berbahaya bermain di jalur KA, apalagi di jembatan atau viaduk.

Sebab, KA tidak dapat mengerem mendadak.

Gatut mengungkapkan saat itu KA sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) dan sudah berupaya mengurangi kecepatan sampai 15 KM/jam, sedangkan kecepatan normal KA di jalur itu sampai 30 KM/jam.

(TribunWow.com/Octavia Monica Putri)

Tags:
Surabaya MembaraInsiden Surabaya MembaraPT Kereta Api Indonesia (KAI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved