Breaking News:

Terkini Nasional

Tren Remaja Mabuk Pakai Air Rebusan Pembalut, KPAI: Karena Tidak Mampu Beli tapi Sudah Kecanduan

Komisioner KPAI sangat prihatin dengan maraknya kasus ditemukan remaja meminum air rebusan pembalut sebagai ganti narkotika.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
adventuresofalabornurse.com
Pembalut 

TRIBUNWOW.COM - Saat ini tengah marak diperbincangkan soal perilaku menyimpang remaja yang meminum air rendaman pembalut yang direbus sebagai ganti dari narkotika.

Menanggapi hal tersebut, seperti dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty mengatakan, pihaknya merasa sangat prihatin dengan semakin banyaknya kasus ditemukan anak-anak yang meminum rebusan pembalut itu.

Sitti mengungkapkan, kegiatan remaja yang mencari zat alternatif yang dapat membuat mereka 'fly', tenang ataupun gembira ini, pada awalnya didapatkan secara coba-coba atau eksperimen.

"Jadi kalau kita mengenal beberapa golongan Psikotropika diluar Narkoba, maka beberapa zat 'temuan' para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika," kata Sitti.

Terkait jumlah hasil eksperimen ini, Sitti mengatakan belum bisa memprediksikannya.

Dokter Sebut Air Rebusan Pembalut Bisa Bikin Ketagihan Meski Tak Mengandung Zat Adiktif

Ini dikarenakan hal tersebut berkaitan erat dengan jumlah anak serta kreatifitas "meramu" bahan-bahan yang mudah didapat dipasaran.

Minum air rebusan pembalut juga di dapat dari coba-coba, selain fenomena lain seperti ngelem, dan lain sebagainya.

Menurut Sitty, hal itu juga turut ditengarai oleh mudahnya mereka mempelajari hal tersebut lewat internet.

Sehingga mereka bisa membuat beberapa varian baru, dari racikan coba-coba.

Sitty berujar, tingkat resiko atau bahaya menjadi meningkat karena mereka hanya konsen pada satu zat tertentu dalam sebuah bahan, namun zat lainnya cenderung diabaikan sehingga reaksi sampingan yang terjadi bisa berakibat fatal.

Berdasarkan hasil penelusuran KPAI, didapatkan bahwa awalnya dorongan ekonomilah yang membuat mereka melakukan percobaan ini.

Fenomena Mabuk Pakai Air Rebusan Pembalut Terjadi di Jawa Tengah hingga Jakarta, BNN Beri Tanggapan

"Karena tidak mampu membeli karena tidak punya biaya, sementara sudah kecanduan, maka mereka berupaya mencari tahu dengan bantuan informasi Internet tadi, meracik sendiri ramuan-ramuan yang diharapkan akan memberikan hasil seperti kebutuhan mereka," katanya.

Sitti juga menuturkan, berdasarkan data yang masuk di KPAI, kasus meminum air rebusan pembalut ini bukan merupakan kasus baru.

"Pada saat kami tangani kasus penyalahgunaan PCC, 2017 lalu juga sudah kita temui, namun jumlahnya relatif kecil," ujar Sitty, Kamis (8/11/2018).

Sitty menerangkan, KPAI terus berkoordinasi dengan banyak pihak agar fenomena ini bisa ditangani.

Sementara itu, diberitakan TribunWow.com sebelumnya dari Pos Belitung, didapat bahwa fenomena ini sudah ada sejak 2015.

Hal tersebut disampaikan oleh Jontor, bukan nama sebenarnya.

Saat diwawancara Pos Belitung pada Senin (1/8/2016) lalu, Jontor mengaku telah merasakan sensasi mabuk air rebusan pembalut itu sejak pertengahan tahun 2015.

Ia menjelaskan, pembalut yang biasa digunakan mabuk biasanya jenis wing dan yang berwarna pink.

"Jika dikonsumsi sendiri, satu atau dua lembar pembalut. Tapi kalau beramai-ramai, biasanya merebus hingga lima lembar," jelasnya.

Menurut Jontor, ada dua cara mengonsumsi pembalut ini.

Pertama, ditetesi menggunakan bensin atau alkohol, setelah itu dihisap, dan yang kedua adalah direbus.

"Ampas pembalut terkadang dibakar, namun saat udah terasa nyaman dan buru buru mau fly, sudah lupa buang ampas, lempar saja ke kotak sampah," ujarnya.

Dalam sehari, kata Jontor, anak anak SMA biasanya diberi uang saku Rp 10 ribu.

Ketika ingin mabuk maka mereka akan iuran untuk membeli pembalut.

"Karena keseringan, bisa dibilang ya (nyandu), karena berkali kali," tutur Jontor,
Ia kemudian mengatakan, penyalahguna pembalut hampir semua dilakukan oleh laki laki.

"Kalau cewek gak ada. Tapi yang mabuk obat batuk dan arak banyak," imbuhnya.

(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Air Rebusan PembalutKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)Narkotika
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved