Kabar Tokoh
Cerita Anies Baswedan yang Pernah jadi Juru Ketik sang Kakek hingga Simpan Warisan 5000 Buku
AR Baswedan ternyata memiliki kenangan sendiri bagi sang cucu yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Perjuangan para pahlawan akan kembali dikenang, satu di antaranya adalah perjuangan yang digelorakan oleh Abdurrahman Baswedan atau yang lebih dikenal sebagai AR Baswedan.
Pria kelahiran 11 September 1908 di Ampel, Surabaya ini merupakan keturunan Arab yang tidak hanya menekuni bidang jurnalistik namun juga sastra dan politik.
Hari ini Kamis (8/11/2018) kepadanya akan disematkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara.
AR Baswedan ternyata memiliki kenangan sendiri bagi sang cucu yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tumbuh besar bersama sang kakek, Anies kecil ternyata sering di antar jemput oleh kakeknya saat bersekolah.
• Syarat dari Anies Baswedan untuk Cawagub DKI Jakarta Pengganti Sandiaga Uno
"Jadi pulang TK (taman kanak-kanak) itu kakek biasanya jemput karena rumah dengan TK enggak jauh. Kemudian setiap hari saya mengantar ke kantor pos bersama beliau, karena beliau seorang wartawan," kenang Anies, saat di temui di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2018).
Bekerja sebagai wartawan sejak muda hingga akhir hayatnya, ternyata AR Baswedan memiliki kebiasaan untuk selalu membawa kemara dan tape rocorder kemapun Ia pergi.
Tak ayal berkat hobi nya itu sampai hari ini ratusan koleksi kaset rekaman dari semua orang yang menjadi narasamber nya masih tersimpan rapih di kediamannya.
Sang kakek yang juga gemar berkirim surat itu, sejak Anies duduk di bangku SD sering memintanya untuk menjadi juru tulisnya.
"Saya jadi juru tulisnya. Jadi duduk di mesin ketik. Saya yang ketik, dia yang mendikte.Nah yang ditulis saya tidak ingat, karena selalu kalau abis mendikte di ujung surat itu selalu bilang 'surat ini saya diktekan dan diketik oleh cucu saya Anies'," ucap Anies seraya menirukan ucapan sang kakek kala itu.
Selalu diingat untuk selalu membaca diwaktu senggang oleh sang kakek, kini Anies menyimpan sekitar 5000 buku warisan milik AR Baswedan.
• Terima Penghargaan Provinsi Terbaik, Ganjar, Anies, dan Kang Emil Merayakannya dengan Ngopi Bareng
"Jadi belajar terus baca terus tidak pernah berhenti sampai akhir hayatnya pun masih seperti itu dan menulis terus lalu berdialog dengan siapa saja. Ketemu dengan siapa saja pemikiran boleh berbeda tapi persahabatan jalan terus, dan cerita-cerita dialog lintas itu sering diceritakan," kenang Anies.
Dikisahkan AR Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante.
AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir.
Dia mempelajari banyak hal secara mandiri, terutama kemampuan menulisnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Jadi Juru Ketik Sampai Dapat 5000 Buku, Kenang Anies terhadap Sang Kakek AR Baswedan