Ribuan Ikan di Sungai Eufrat Mendadak Mati, Ini Kata Kementrian Kesehatan Irak
Kementrian Kesehatan turut menyelidiki ribuan ikan mas yang mati di sungai Eufrat, Irak.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Ribuan ikan mas yang dikelola peternak si sungai Eufrat mendadak mati.
Ribuan ikan tersebut menutup bagian permukaan sungai yang mengambang bersama sampah dan ban bekas, Jumat (2/11/2018).
Diberitakan dari AFP, ikan-ikan yang membusuk tersebut dibiarkan dan menjadi makanan bagi burung-burung liar.
Kementrian Kesehatan Irak pun telah melakukan penyelidikan dari kasus ini.
Pihaknya, memperingatkan warga agar tidak membeli ikan yang mati di sungai Eufrat tersebut.
Dikhawatirkan, akan ada polusi air yang ditimbukan dan bisa membuat warga terkena penyakit.
• Hadir Sebagai Emiten Baru, Saham Kota Satu Properti (SATU) Naik 69% dalam Perdagangan Perdana
Kementrian Kesehatan Irak juga telah memerintahkan pihak berwenang untuk mengambil ikan-ikan tersebut agar tidak masuk ke Kota Baghdad.
"Kami khawatir ikan yang terinfeksi dijual di pasar sehingga warga bisa terkena penyakit. Inilah mengapa kami mengirim surat pada pihak berwenang untuk mencegah masuknya ikan ke Baghdad," ujar Nazek Al Fatlawi selaku Direktur Kesehatan publik, Senin (5/11/2018) yang dikutip The National.
Kementrian Kesehatan juga telah melakukan investigasi dengan mengumbpulkan sampel air dari sungai tempat ikan tersebut mati.
Sementara, pihak Kementrian Pertanian mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan penyebab kematian ikan tersebut bukan kontaminasi dari racun melainkan infeksi bakteri.
Mulanya, wabah tersebut ditemukan pada peternak ikan di timur dan utara Baghdad pada awal Oktober.
Lalu, bakteri tersebut menyebar hingga menyebabkan ribuan ikan di lokasi tersebut mati mendadak.
Karena insiden tersebut, para peternak mengaku mengalami kerugian hingga miliaran.
• Keluarga Penumpang Lion Air JT-610 akan Mendapat Santunan Rp 1,33 Miliar
Satu di antaranya Hussein al Husseini yang mengaku rugi sekitar Rp 1,1 miliar.
"Saya memiliki 28 kandang dan memelihara sekitar 50.000 ekor ikan di dalamnya. Saya perkirakan saya kehilangan sampai 80.000 dollar AS akibat wabah penyakit itu," kata dia.
Peternak ikan lainnya, Nuhad, mengaku kehilangan hingga 70.000 ekor ikan yang mati mendadak tanpa penyebab yang jelas.
Sebelumnya, pencemaran air di Irak juga telah menimbulkan korban.
Sekitar 100.000 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit karena masalah pencemaran air. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)