Pesawat Lion Air Jatuh
KNKT: Mesin Pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 Masih Menyala saat Menyentuh Permukaan Air Laut
KNKT memaparkan, pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 masih dalam keadaan mesin yang aktif saat terjatuh ke perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Dari 1800 parameter tersebut, KNKT berhasil membaca 2 rekaman parameter.
KNKT juga tidak bekerja sendiri dalam membaca parameter tersebut, melainkan dibantu tim dari keselamatan transportasi dari negara lain.
Yakni National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, Transport Safety Investigation Biro Singapura dan Australian Transport Safety Biro.
Lihat videonya:
Diberitakan Kompas.com, saat ditemukan, memori FDR disebut perlu dibersihkan karena basah dan terdapat residu garam.
"Kita buka, keadannya basah dan bergaram. Hari ini sudah selesai tahap pembersihannya. Kami berharap malam ini mulai menyambungkan kabel yang baru agar besok bisa ditempel ke FDR yang bagus dan bisa diunduh datanya," tambah Nurcahyo, Sabtu (3/11/2018).
Pembersihan dan pengeringan dilakukan dengan memasukan FDR ke dalam oven secara hati-hati agar tidak merusak data dalam memori.
Diberitakan sebelumnya, dua hari pasca ditemukannya rekaman data penerbangan, KNKT masih melakukan pembersihan karena kondisi memory card FDR tersebut basah dan mengandung residu garam, sehingga harus dilakukan pembersihan khusus, Kamis (1/11/2018).
• Polisi Tangkap 6 Orang terkait Hoaks Kecelakaan Pesawat, Pelaku Sebut Hanya Iseng
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 dengan tujuan Jakarta - Pangkalpinang itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin pagi (29/10/2018) yang membawa 189 penumpang termasuk kru pesawat.
Pesawat nahas itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Pesawat tersebut seharusnya mendarat di Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB, namun dinyatakan hilang kontak setelah 13 menit mengudara pada pukul 06.20 WIB.
FDR tersebut ditemukan oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut pada 25-35 meter di perairan Tanjung Karawang.
Selanjutnya, KNKT akan melakukan pembacaaan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)