Pesawat Lion Air Jatuh
Ungkap Penyebab Jatuhnya Lion Air JT 610, Bareskrim Polri dan KNKT Bekerja Sama
Dalam upaya menemukan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air rute penerbangan JT 610 yang jatuh, KNKT dan Polri turun tangan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Dalam upaya menemukan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air LPK-LQP rute penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Bekasi, pada Senin (29/10/2018), Bareskrim Polri membentuk tim khusus (timsus).
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (2/11/2018), hal itu diungkapkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Setyo Wasisto, di Gedung Humas Mabes Polri, Jumat (2/11/2018).
Setyo mengatakan tujuannya untuk menemukan adanya upaya sabotase atau tidak.
“Tugas yang dibentuk tim Bareskrim itu adalah mengantisipasi atau meneliti apakah ada sabotase atau tidak,” kata Setyo.
Setyo menjelaskan, timsus Polri itu memeriksa dari manifes penumpang, proses masuknya barang, dan sebagainya.
Nantinya timsus itu akan melakukan investigasi mengenai kemungkinan faktor non teknis penyebab jatuhnya pesawat.
• Temukan Kotak Hitam Lion Air JT 610, Dua Penyelam Diberi Penghargaan
Setyo mengatakan, tim sudah bekerja untuk melakukan investigasi dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, mulai dari rekam medik pilot, profil, rekam medik teknisi lapangan, dan latar belakang para pihak yang terlibat dalam penerbangan.
“Sudah berjalan, tapi temuan-temuan nantilah itu substansi,” kata Setyo.
Di sisi lain, dari menemukan penyebab secara teknis, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang dikerahkan.
“Jadi tim tadi yang mengantisipasi ada tidaknya sabotase. Kalau teknis masalah pesawat, SOP segala macam itu KNKT,” ujar Setyo.
Tim yang dibentuk Bareskrim Polri ini akan berkoordinasi dengan KNKT.
KNKT hingga kini masih terus melakukan proses pembersihan dan recovery data dari Flight Data Recorder (FDR) kotak hitam yang ditemukan pada hari Kamis (1/11/2018).
• Pencarian Penumpang Lion Air JT-610 Hari Kelima, Tim Gabungan Perluas Area Penyisiran ke Arah Timur
Wakil Ketua KNKT, Haryo Satmiko mengatakan, proses pembersihan dan recovery dilakukan di laboratorium recorder KNKT, Jakarta.
"Proses pembersihan dan recovery CSMU (Crash Surviveable Memory Unit) tersebut dilakukan di laboratorium recorder KNKT Jakarta," ujar Haryo saat memberikan keterangan pers di kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
Proses investigasi dari apa yang dilakukan KNKT juga dibantu oleh badan investigasi independen dari Amerika Serikat dan Singapura.
Haryo mengatkan pihak perwakilan dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat dan Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapura ikut menyaksikan proses pembersihan FDR.
"Hingga laporan ini dibuat proses pembersihan dan recovery masih berlangsung," kata Haryo.
Diberitahukan sebelumnya, Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 dilaporkan jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), dilansir dari Tribunnews, Senin (29/10/2018).
• Pencarian Penumpang Lion Air JT-610 Hari Kelima, Tim Gabungan Perluas Area Penyisiran ke Arah Timur
Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB, Senin (29/10/2018), dari bandara Soekarno-Hatta, membawa 189 orang, yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.
Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Pesawat Lion Air JT 610.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Dilaporkan, Jumat (2/11/2018) siang, setidaknya pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima 65 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh penumpang Lion Air JT 610, dilansir Tribunnews, Jumat (2/11/2018).
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)