Kabar Tokoh
Mahfud MD Beri Pembelaan ke KPK yang Disebut Tebang Pilih, Fahri Hamzah: Maafkan Saya Prof
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini diungkapkan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Selasa (30/10/2018).
Mulanya, Mahfud MD angkat suara soal KPK yang tidak tebang pilih dalam menangangi kasus.
Ia mengomentari Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya yang memberikan pendapat karena Amien Rais yang mendatangi KPK.
"Sang super benar Amien Rais," kicau Yunarto Wijaya.
Mengomentari tweet dari Yunarto, Mahfud MD mengatakan beberapa kasus belum diproses karena KPK memiliki tenaga yang terbatas.
• KPK Panggil CEO Lippo Group terkait Kasus Suap Meikarta
"Mnrt sy @KPK_RI memang blh memilih utk menebang kasus mana yg akan diproses.
Kasusnya ribuan, tenaganya terbatas, pembuktiannya hrs cermat.
Jd hrs dipilih mana yg bs diselesaikan dan dibuktikan lbh dulu.
Nyatanya KPK tak pilih2, semua parpol dan profesi kena. Jangan takut KPK," kicau Mahfud MD.
Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah mengatakan bahwa pikiran yang diungkapkan Mahfud MD berbahaya.
Dikarenakan, rakyat seharusnya tau apa yang sedang dikerjakan KPK karena rakyat memiliki hak setelah membayar pajak.
"Saya sih menganggap pikiran ini berbahaya... (coba ganti kata “KPK” dengan “polisi” atau “jaksa” ..)
menurut saya Prof, hukum harus jadi milik masyarakat sehingga kita tahu
(sebagai pembayar pajak) memakai standar hukum itu,
mereka sedang apa...maafkan saya Prof...," kicau Fahri Hamzah.
• Mahfud MD Beri Pembelaan Bagi KPK yang Dianggap Tebang Pilih Menangani Kasus

Kicauan Fahri Hamzah (Capture Twitter)
Sementara itu, untuk kasus yang dianggap tebang pilih bermula saat Amien Rais tak bisa menemui Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) saat mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Ketua KPK Agus Rahardjo dan empat pimpinan lainnya tak berada di tempat karena tengah menghadiri sejumlah agenda.
"Saya berharap (bertemu) pada Pak Agus Rahardjo dan komisioner yang lain. Tapi kemudian lima-limanya sedang menghadiri sebuah kegiatan di tempat lain," kata Amien, saat keluar dari Gedung KPK, dilansir dari Kompas.com.
Ia mengatakan, kedatangannya untuk membantu KPK agar bisa melakukan pemberantasan korupsi secara menyeluruh.
Menurut Amien, ada kesan bahwa negara melindungi para koruptor.
"Supaya bedah korupsi, di mana negara sudah melindungi para koruptor, nanti ada buktinya, ada angkanya, ada contoh-contohnya," kata Amien.
• KPK Ingatkan Ridwan Kamil Tak Melakukan Tindakan Beresiko Menghambat Proses Hukum Meikarta
Amien mengatakan, ia akan terus berupaya agar bisa bertemu dengan para Pimpinan KPK.
Ia juga berharap KPK tak membangun kesan yang menakutkan di hadapan publik.
"Pak Agus Rahardjo pernah mengatakan, semua ada jejak digitalnya ada di Google. Kalau Pak Amien Rais mau datang ke KPK silakan, welcome, welcome, please ya," kata dia.
"Jadi tadi saya mengatakan, beri tahu Pak Agus Rahardjo, KPK tidak angker sama sekali. Jangan angker, jangan diangker-angkerkan. Nah itu loh ya. Jadi Insya Allah kami akan datang lagi. Kami enggak anggap KPK angker kok," lanjut Amien.
Ia membantah kedatangannya ke KPK membahas pencekalan ke luar negeri terhadap kader PAN yang juga menjadi Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan.
"Oh enggaklah," kata Amien. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)