Pesawat Lion Air Jatuh
Profil Pesawat Lion Air JT-610 yang Jatuh di Perairan Karawang, Jenis Baru dan Pertama di Indonesia
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh adalah jenis baru yang belum lama mengudara.
Penulis: Hestin Nurindah
Editor: Claudia Noventa
Desain Scimitar Winglet memperlihatkan ujung sayap yang terlihat seperti dibelah menjadi dua, satu mejulur ke atas dan satu ke bawah.
Winglet di ujung sayap berguna untuk memecah turbulensi udara yang terjadi di ujung sayap saat pesawat berjalan dalam kecepatan tinggi.
Dengan adanya winglet tambahan di ujung sayap, turbulensi udara di ujung sayap bisa pecah sehingga membuat aliran udara terlihat lurus dan meminimalkan daya hambat (drag) pesawat.
• Jasa Raharja Pastikan Pencairan Santunan untuk Korban Pesawat Lion Air Paling Lambat 2 Hari
Dari segi mesin, pesawat Boeing 737 Max 8 menggunakan jenis terbaru yang bernama CFM LEAP 1B.
Jenis mesin ini diklaim lebih senyap dibandingkan dengan generasi mesin sebelumnya, CFM56 yang dipakai varian Boeing 737 NG.
Diameter mesin CFM LEAP-1B lebih besar 20 cm sehingga dapat menghasilkan thrust lebih besar dan menghemat bahan bakar sebesar 11-12 persen.
Biaya operasional juga diklaim lebih hemat 7 persen ibanding mesin CFM56.
Polusi suara (noise) yang dihasilkan pesawat Boeing 737 Max 8 ini juga sudah diturunkan dengan cara membuat desain penutup mesin bergerigi di bagian belakang.
Hal ini bertujuan agar kabin menjadi lebih halus dan senyap.
Selain itu, terdapat juga peningkatan di sektor lain seperti avionik, kokpit yang lebih ringkas, dan sebagainya. (*)