Terkini Daerah
Setelah Melawan saat Ditangkap, Pelaku Pembunuhan di Sumut Masih Bisa Tertawa saat Prarekonstruksi
Pelaku pembunuhan Muhajir sekeluarga di Deli Serdang, Sumatra Utara, masih dapat tertawa saat melakukan prarekonstruksi.
Penulis: muhammad syaifudin bachtiar
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Pelaku pembunuhan Muhajir sekeluarga di Deli Serdang, Sumatra Utara, masih dapat tertawa saat melakukan prarekonstruksi.
Dikutip dari Tribun Medan, Kamis (25/10/2018), pelaku masih dapat tertawa saat menjalani pra rekonstruksi yang digelar oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Deli Serdang, Sumatra utara.
Dalam pra rekonstruksi yang digelar di lapangan sepak bola Polres Deli Serdang, (24/10/2018), kegiatan diikuti oleh dua tersangka D dam R.
Kegiatan hanya diikuti oleh D dan R lantaran satu pelaku lainnya, A telah meninggal dunia setelah ditembak karena melawan saat hendak dibekuk oleh pihak kepolisian.
Dilansir dari Tribun Medan, Kamis (25/10/2018), tersangka sempat tertawa saat melihat adegan yang diperankan oleh peran pengganti.
Pelaku yang saat itu masih pincang lantaran harus menerima timah panas di bagian kaki saat dibekuk, mengaku bahwa pembunuhan tersebut direncanakan oleh rekannya yang telah tewas.
"Pembunuhan (Muhajir) Agus sebenarnya yang merancang. Sejak dua hari sebelumnya," kata R dilansir dari tribunmedan.com.
Sebelumnya polisi terpaksa menembak pelaku pembunuhan Muhajir sekeluarga di Deli Serdang, Sumatra Utara,pada Senin (22/10/2018).
Mengutip dari Tribun Medan, polisi menembak A yang merupakan otak dari pembunuhan keji tersebut lantaran dirinya mencoba melawan petugas saat disergap.
Sementara R dilumpuhkan Tim Gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (DirKrimum) Polda Sumut bersama dengan Polres Deli Serdang.
Hal itu dibenarkan oleh Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian, yang mengatakan kedua tersangka ditangkap saat di Pekan Baru.
"Tersangka A sebagai otak pelaku tewas ditembak karena berusaha melawan dengan menyerang petugas. Sementara rekannya R di tembak di bagian kaki," kata Andi, Senin (22/10/2018).
• Jauh-jauh Datang dari Ciamis, Adik Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjung Morawa Minta Hal Ini
Sebelumnya, tim gabungan telah menangkap D.
D turut membantu dua tersangka lainnya saat mengeksekusi Muhajir sekeluarga.
Tersangka D, berperan membawa ketiga korban dengan mobil dan membuang jasad korban di sungai Blumei dan laut Batu Bara.
"Tersangka D berperan membawa tiga korban dengan mobil dan membuang jasad ketiganya ke sungai dan laut," kata Dir Krimum Polda Sumut, Kombes Andi Rian, beberapa hari lalu.
Dari pengakuan D polisi berhasil mengetahui dua tersangka lain, yakni A dan R.
Diduga A adalah dalang dari pembunuhan sadis tersebut.
Sedangkan R, berperan sebagai eksekutor yang menghilangkan nyawa Muhajir sekeluarga.
• Melawan saat Disergap Polisi, Otak Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Deli Serdang Ditembak Mati
Untuk sementara diketahui motif pembunuhan tersebut lantaran pelaku sakit hati dengan korban.
R menceritakan bahwa dirinya diajak A untuk melakukan pembunuhan kepada Muhajir sekeluarga.
Tersangka A mendatangi R dua hari sebelum pembunuhan, A bercerita bahwa ia sakit hati lantaran istri Muhajir selalu menyebutnya dengan sebutan 'Pasukan Gajah'
Saat itulah tersangka A meminta bantuan R untuk menghabisi Muhajir sekeluarga.
"Ya, karena teman, makanya saya mau. Lagian mereka sudah mengejek kami," katanya.
"Jadi keluarga Muhajir selalu mengejek kami dengan mengatakan 'Pasukan Gajah Wes Teko' yang artinya pasukan Gajah datang," tambah R.
• Mayat Pria yang Ditemukan Bukan Tersangka, Polisi Buru Otak Pembunuhan Satu Keluarga di Deli Serdang
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolda Sumut, Agus Andrianto.
Agus Andrianto mengungkapkan motif pelaku untuk sementara adalah karena sakit hati dan dendam kepada keluarga korban.
"Pemeriksaan sementara karena mereka sakit hati. Karena bentuk fisik pelaku sering diolok-olok lantaran besar," kata Kapolda Sumut, Agus Andrianto saat memberikan keterangan pers di RS Bhayangkara, Senin (22/10/2018).
Agus Andrianto menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan pengembanggan untuk menemukan kemungkinan adanya motif lain.
"Setelah pengembangan, kalau ada ditemukan motif yang lain akan terus didalami," pungkasnya. (*)