Breaking News:

Kabar Tokoh

Pernyataannya Diprotes Cucu Bung Hatta, Dahnil Anzar: Bukan Kami Ingin Mempersamakan, Keliru

Dahnil Anzar pun menanggapi protes yang dilayangkan oleh cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture Youtube
Gustika Cucu Bung Hatta dan Dahnil Anzar 

TRIBUNWOW.COM - Pernyataan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan calon presiden (capres) nomor urut 02, Dahnil Anzar soal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno yang merupakan bagian baru dari Bung Hatta menimbulkan protes dari cucu Bung Hatta.

Dahnil Anzar pun menanggapi protes yang dilayangkan oleh cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta.

Hal ini disampaikan Dahnil melalui Twitter miliknya, @DahnilAnzar, Kamis (25/10/2018).

Dengan mentautkan video dirinya, Dahnil menampik bahwa dirinya telah menyamakan Bung Hatta dengan Sandiaga Uno.

"Pada prinsipnya bukan kami ingin mempersamakan Bung Hatta dengan Bang Sandi, itu keliru. Yang betul adalah bagaimana caranya Bang Sandi itu bisa meniru Bung Hatta," ujar Dahnil pada video tersebut.

Sosok Bung Hatta dipilih karena pemikiran ekonomi beliau yang menginspirasi.

Sekda Kabupaten Cirebon Diusulkan menjadi Pengganti Sementara Bupati Cirebon yang Kena OTT KPK

"Kenapa Bung Hatta? Karena sejak awal Bang Sandi ingin meneladani konsepsi dan pemikiran ekonomi Bung Hatta sesuai seperti pemikiran dan konsepsi ekonomi di konsitusi kita yaitu pasal 33 UUD 1945."

"Jadi semangat Bung Hatta itu harus menjadi role model di masa kepemimpinan yang akan datang, jadi Bung Hatta akan kita jadikan dan kita wajib sebagai anak muda meneladani pemikiran Bung Hatta, prinsip-prinsip hidup Bung Hatta."

"Jadi seperti Jenderal Sudirman, Bung Karno itu menjadi insiprasi kepemimpinan masa depan," tambah koordinator jubir Prabowo-Sandiaga ini.

Selain menceritakan melalui video yang ia unggah, Dahnil juga menuliskan bahwa kepemimpinan tokoh-tokoh nasional harus diteladani.

"Kepemimpinan masa depan selalu membutuhkan keteladanan dari kepemimpinan sebelumnya.

Kebaikan kepemimpinan Bung Karno, Bung Hatta, Jenderal Besar Soedirman perlu dan harus diteladani oleh kita semua, beliau-beliau memiliki Legacy bagi Indonesia yang harus terus kita rawat," kicau Dahnil Anzar.

Jokowi Sebut Dirinya Galak dan Agresif, Menteri Susi: Hati-hati Urusan dengan Saya, Tenggelamkan

Sebelumnya, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini mengunggah video dirinya bersama tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Pada video tersebut, terlihat tim Pemenangan Prabowo-Sandi yakni Dahnil Anzar, Pipin Sopian, Irene, dan juga Gamal Albinsaid.

Dalam video berdurasi 2 menit itu, para tim pemenangan mengungkapkan alasan mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Bung Sandi itu adalah bagian baru dari Bung Hatta (Mohammad Hatta)," ujar Dahnil dalam video yang diunggah Faldo.

"Salam hangat dari anak muda yang menjadi Juru Bicara Pak @prabowo dan Bang @sandiuno," kicau Faldo, Selasa (23/10/2018).

Mengomentari kicauan dari Faldo, cucu mantan wakil presiden Indonesia pertama Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta angkat suara.

Hal ini diungkapkan Gustika melalui Twitter miliknya, @Gustika, Rabu (24/10/2018).

Mahkamah Konstitusi Tolak Semua Gugatan Mengenai Ambang Batas Pencalonan Presiden

Gustika mengatakan bahwa orang dalam video tersebut tidak pernah mengenal Bung Hatta sehingga tidak sewajarnya untuk mengibaratkan Sandiaga dengan Bung Hatta.

Ia juga tidak menerima kalau nama eyangnya dibawa-bawa dalam pemilihan presiden (pilpres).

"Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta.

tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik.

I'm so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai.

it's getting old @Dahnilanzar," kicau Gustika.

Selain itu, cucu Bung Hatta ini juga berkomentar bahwa selama ini Sandiaga sering asbun atau asal bunyi dalam mengomentari perekonomian.

Berbeda dengan Bung Hatta yang selalu memperbaharui ilmu pengetahuan dengan membaca.

"Also, my grandfather is the type of person who "updates" his knowledge daily. from philosophy to subscribing to FP and The Economist (majalahnya pada masih ada di perpustakaan di rumah), so none of the things that come out of his mouth is asbun- unlike Sandi,

(Dan juga, kakek saya adalah tipe orang yang "memperbarui" pengetahuannya setiap hari. Ia memperoleh berbagai filosofi dari mengikuti FP dan The Economist (majalahnya pada masih ada di perpustakaan di rumah), jadi tidak ada hal-hal yang keluar dari mulutnya itu asbun- tidak seperti Sandi)," kicau Gustika.

Bahkan, Gustika juga mengatakan bahwa Sandi dalam ilmu kelautan harus dididik oleh Menteri Susi yang notabene hanya lulusan SMA.

"Sandi, who doesn't even bother to look into fishing/boating regulations nor survey prices in pasar tradisional that he has to be "schooled" by Susi Pudjiastuti, a minister who only graduated high school ... and netizens. like...

(Sandi, adalah orang yang tidak mau mencari aturan-aturan dalam memancing maupun berlayar, maupun melakukan survei dahulu di pasar tradisional. Dia harus dididik oleh Susi Pudjiastuti, seorang menteri yang hanya lulusan sekolah menengah, dan netizen seperti...,)," tambah Gustika.

Komentari Bahasa Inggris Prabowo Subianto, Sacha Stevenson: Grammarnya Nyaris Sempurna

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Dahnil Anzar SimanjuntakMohammad HattaSandiaga UnoGustika Jusuf Hatta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved